Tim SAR menemukan tugboat dan tongkang setelah 12 jam pelayaran di Laut Bangka, Selasa (16/6/2020).
Tim SAR menemukan tugboat dan tongkang setelah 12 jam pelayaran di Laut Bangka, Selasa (16/6/2020). ( SAR Pangkalpinang)

Misteri Sinyal Tanda Bahaya di Laut Bangka Akhirnya Terungkap

16 Juni 2020 22:29 WIB

SONORABANGKA.ID - Tim search and rescue (SARPangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung kembali tertipu sinyal tanda bahaya dari kapal yang melintas di sekitar perairan Bangka.

Namun, dua kapal yang sebelumnya mengirim sinyal tanda bahaya, ternyata hanya bermasalah pada alat pengirim sinyal emergency position indicating radio beacon (EPIRB) yang rusak.

Padahal, dengan adanya sinyal dari kedua kapal yang terdiri dari tugboat dan tongkang itu, tim SAR terlanjur mengerahkan kapal pencari dan sudah berlayar selama 12 jam.

"Distress Alert tugboat sumber Marine 5 yang memancar di perbatasan perairan Tanjung Pinang - Utara Bangka ditemukan setelah pencarian selama 12 jam, tepat pada 16 Juni 2020, pukul 00.02 WIB," kata Kepala Kantor SAR Pangkalpinang Fazzli dalam keterangan tertulis, Selasa (16/6/2020).

Fazzli mengungkapkan, pencarian sempat terkendala cuaca buruk berupa ombak besar pada malam hari.

Beruntung tim SAR yang menggunakan kapal canggih KN 246 Karna, akhirnya pun menemukan sasaran yang dituju.

Setelah itu, mereka memeriksa peralatan EPIRB dan nahkoda tugboat.

Kemudian, diketahui alat berbentuk tabung berwarna orange itu mengalami kerusakan, sehingga memancarkan sinyal terus-menerus.

"EPIRB yang mengirimkan sinyal telah ditemukan dan kondisi awak kapal dalam keadaan selamat semua. Untuk kondisi kapal tidak rusak atau mengalami trouble. Hanya faktor kerusakan EPIRB itu sendiri. Tindakan kami ketika menerima sinyal distress, kami harus responsif," ujar Fazzli.

Petugas kemudian mematikan alat tersebut dan meminta awak kapal untuk mendaftarkannya di Kantor Basarnas.

"Kebanyakan EPIRB yang dimiliki kapal - kapal belum terdaftar. Padahal pelayanan SAR 24 jam dan gratis tidak dipungut biaya," ujar dia.

Adapun kapal yang sempat dikira dalam bahaya terdiri dari tugboat Sumber Marine 5 dengan 10 awak dan tongkang Kapuas 232 dengan 3 awak.

Tugboat ditemukan saat menarik tongkang kosong tujuan Batam - Banjarmasin.

Diberitakan sebelumnya, pihak Kantor SAR menerima 12 kali sinyal tanda bahaya dari dua kapal yang melintas di Laut Bangka.

Siaran radio yang disampaikan pada kapal-kapal yang melintas tidak juga menemukan kepastian, hingga akhirnya dilakukan pencarian dengan radius 40 sampai 80 mil laut.

"Tugboat Sumber Marine 5 dan Kapal Tongkang Sumber Kapuas 232 milik PT Lintas Seram Mandiri. Sebelumnya usaha yang dilaksanakan yaitu berkordinasi dengan instansi terkait dan kapal-kapal," ucap Fazzli.

Pada kejadian sebelumnya, tim SAR tertipu sinyal tanda bahaya yang dilepaskan kapal kargo internasional pada 8 Mei 2020.

Belakangan diketahui alat tersebut sengaja dibuang ke laut setelah awak kapal menggantinya dengan alat yang baru.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/regional/read/2020/06/16/10223791/misteri-2-kapal-hilang-di-laut-bangka-terjawab-setelah-12-jam-pencarian

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm