Sementara itu, angka pasien meninggal dunia berjumlah 47 orang sehingga totalnya menjadi 2.620 orang.
Yurianto menyampaikan bahwa sebaran kasus positif teridentifikasi di 446 wilayah administrasi kabupaten dan kota di 34 provinsi. Gugus Tugas Nasional terus melakukan pemantauan pada orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 37.294 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 13.323 orang.
“Saudara-saudara, tetap kita harus menyadari, bahwa penularan yang terjadi dari fakta yang kita lakukan setiap melakukan penyelidikan epidemiologi, setiap kita melakukan tracing dari kasus positif yang kita rawat, selalu faktor tidak menjaga jarak, faktor tidak menggunakan masker, ini adalah faktor utama yang menyebabkan penularan,” ucap Yurianto.
Ia kembali mengingatkan untuk menerpakan adaptasi kebiasan baru dengan kedisiplinan tinggi.
“Kita tidak boleh lagi menjalankan kebiasaan lama, yang merasa aman dengan tidak menggunakan masker, yang merasa dengan tidak menjaga jarak. Inilah kebiasaan baru yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari kita karena kita yakin, apabila ini dilakukan secara serempak, secara bersama-sama, secara terus-menerus, ini akan menjadi sebuah kekuatan besar untuk mencegah penyebaran COVID-19,” pesan Yurianto.
Di akhir, Yurianto menyampaikan bahwa keluarga menjadi basis terhadap perubahan perilaku.
“Keluargalah yang kemudian menjadi kekuatan utama kita untuk adaptasi kebiasaan baru, kebiasaan menjaga jarak, kebiasaan menggunakan masker, dan kebiasaan mencuci tangan. Kita yakin dengan cara-cara ini, kita bisa melawan COVID-19. Kita yakin, kita pasti bisa,” tutupnya.