SONORABANGKA.ID - Tidak hanya harga menarik yang ditawarkan, melakukan pembelian mobil di pasar kendaraan bekas memiliki risiko. Diantaranya adalah, riwayat mobil usai terendam banjir.
Untuk itu, Manager Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih mengimbau para calon pembeli mobil bekas harus teliti dan pintar-pintar memilih. Jangan sampai tergiur dengan harga murah suatu produk.
"Secara unit pasti lebih murah, tapi harus siapkan dana untuk perbaikan masalah ke depannya. Cepat atau lambat, beberapa komponen ada saja yang rusak. Jadi sebisa mungkin hindari beli mobil bekas banjir," kata Herjanto kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Menurut Herjanto, deteksi mobil bekas banjir paling mudah dengan melihat interiornya. Apabila pernah terendam, mobil bekas banjir pasti akan tercium bau apak.
Selain itu, calon pembeli sebaiknya periksa juga bagian panel-panel pintu, sudut kabin, dan bagian bawah dasbor mobil serta karpet. Lihat apakah ada bekas endapan lumpur atau kotoran di bagian tersebut.
“ Mobil bekas banjir aromanya berbeda, harus detail. Kemudian cek juga bagian dasar lantai mobil, apakah di sudut-sudutnya ada karat atau tidak. Kalau ada, kemungkinan besar itu bekas terendam air," kata Herjanto.
Terakhir, Ditambahkan Herjanto, perhatikan juga bagian jok mobil. Jika jok masih dari bahan fabric biasanya terlihat ada noda air mengering. "Bila memungkinkan, bawa mobil yang akan digarasikan itu ke bengkel resmi untuk dilakukan pengecekkan menyeluruh termasuk alternatornya. Sehingga bisa lebih terdeteksi," demikian dikatakan Herjanto.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Deteksi Mobil Bekas Terendam Banjir", https://otomotif.kompas.com/read/2020/07/06/152109315/cara-deteksi-mobil-bekas-terendam-banjir.