Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, sindrom patah hati bisa mematikan, tetapi pasien biasanya pulih dalam beberapa hari atau beberapa minggu.
Para peneliti di Cleveland Clinic mempelajari pasien di dua rumah sakit yang menderita gangguan jantung, lalu membandingkannya dengan pasien yang memiliki masalah serupa selama dua tahun terakhir.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis JAMA Network Open tersebut, pasien dengan gangguan jantung selama pandemi memiliki kemungkinan dua kali lipat mengalami sindrom patah hati.
Studi ini mengamati 1.914 pasien dari lima periode dua bulan yang berbeda, termasuk sampel lebih dari 250 pasien yang dirawat di rumah sakit pada bulan Maret dan April, selama puncak awal pandemi.