3. Berpikir dari sudut pandang anak remaja
Untuk memahami mengapa anak remaja bersikap keras kepala, Anda harus terlebih dahulu memahami apa yang dipikirkan mereka. Cobalah untuk memahami apa yang membuat anak remaja merasa benar-benar termotivasi atau tertarik. Setelah memahami cara berpikir anak remaja, Anda akan berada dalam posisi yang lebih baik ketika menyampaikan ketidaksetujuan pada anak.
Tawarkan pilihan yang akan membuat anak lebih mudah membuat keputusan. Misalnya, 'Kamu akan membuang sampah atau membantu mencuci piring?' adalah cara yang baik untuk membiarkan anak remaja menentukan pilihan.
4. Tidak membahas satu masalah terus-menerus
Jika anda memiliki seorang anak remaja di rumah, mungkin akan ada lebih banyak perselisihan pendapat antara orangtua dan anak. Jika sebagai orangtua, Anda terus mempertahankan posisi sebagai pemenang di setiap perselisihan, ini justru akan menciptakan suasana permusuhan dan membuat anak remaja semakin bersikap keras kepala.
Pastikan Anda tidak menunjukkan ketidaksenangan dengan apa pun yang dilakukan anak remaja Anda. Pilih topik tertentu sesuai kebutuhan dan pentingnya. Misalnya, jangan mengomentari semua pilihan pakaiannya, meskipun Anda tak menyukainya. Pilih satu waktu yang tepat untuk menasihatinya, sehingga ia akan mendengarkan dan menerima pendapat orangtuanya.