Jadi, merek fesyen mana yang bisa bertahan menghadapi pandemi pada tahun 2020?
"Bisnis dan merek pakaian resmi atau formal cenderung lebih terdampak. Orang-orang bekerja dari rumah, dan tidak banyak upacara pernikahan diadakan, sehingga kebutuhan pakaian resmi juga berkurang," kata penata gaya dan ahli busana pria Jeff Lack.
Sebaliknya, merek yang menawarkan item harian namun berkualitas dan bisa kita pakai di rumah akan memperoleh keuntungan, kata Lack.
Model bisnis mereka yang lebih ramping menjadikan mereka dapat berinvestasi lebih banyak dalam kualitas produk, serta menawarkan harga yang kompetitif kepada pelanggan.
"Kemewahan yang terjangkau" dan bahan yang berkelanjutan atau ramah lingkungan juga sangat diinginkan oleh konsumen saat ini.
Merek dengan metode penjualan direct to consumer seperti Everlane, Allbirds, Oliver Cabell dan Thursday Boots masih bisa berkembang dengan baik.
Kemudian, merek dengan konsep fast fashion cenderung tetap bertahan untuk sementara waktu. Beberapa merek seperti Uniqlo Jepang tengah berjuang. Sedangkan raksasa Swedia H&M juga mengalami penurunan laba walau mencatat pertumbuhan substansial pada tahun 2020.
Merek-merek lain dalam segmen ini melaporkan pertumbuhan, termasuk Zara Spanyol dan ASOS Inggris.
Pengecer mewah online Mr Porter adalah satu dari sekian banyak merek yang menawarkan pengalaman belanja online dengan baik. Situs mereka dirancang dengan indah dan sangat intuitif, yang memberikan kesan mewah sekaligus memudahkan pelanggan untuk berbelanja.