SonoraBangka.id - Sejak diumumkan pada awal Maret 2020 lalu, perkembangan Covid-19 di Indonesia terpantau terus meningkat. Potensi penyebaran Covid-19 akan cepat terhenti jika kita semua hidup bersih. Yakni dengan rajin mencuci tangan secara teratur, mengenakan masker wajah, dan menjaga jarak sosial satu sama lain.
Perilaku sederhana ini sebenarnya dapat amat efektif menghentikan rantai penyebaran virus corona, bahkan tanpa vaksin atau perawatan tambahan.
Hasil penelitian yang dipublikasikan pada Selasa (21/8/2020) dalam jurnal PLoS Medicine, mengungkapkan model dan upaya pencegahan yang dapat membantu menghentikan penyebaran Covid-19.
Tingkat kontak dalam penelitian ini didasarkan pada interaksi orang-orang di Belanda, tetapi model ini sesuai untuk negara-negara Barat lainnya. Para peneliti menyebutkan bahwa epidemi besar dapat dicegah jika ketaatan atas tindakan tersebut melebihi 50 persen.
Seandainya pemerintah tutup lebih awal, tetapi tidak ada yang mengambil langkah-langkah perlindungan pribadi tambahan, hal ini akan menunda, tetapi tidak mengurangi puncak dalam kasus.
Namun, jika publik sempat lambat sebelum pada akhirnya mengubah perilaku, hal itu tetap dapat mengurangi jumlah kasus, tetapi tidak menunda puncak kasus.
Penelitian menyimpulkan bahwa intervensi tiga bulan akan menunda puncak penyebaran virus. Jika jarak fisik yang dihimbau Pemerintah dikombinasikan dengan kesadaran akan penyakit dan langkah-langkah personal, maka ketinggian puncak pandemi dapat dikurangi.
Bahkan, setelah pemerintah memberlakukan pencabutan imbauan jarak sosial.
"Secara praktis, ini berarti bahwa Covid-19 tidak akan menyebabkan wabah besar di negara di mana 90 persen populasi menerapkan kebiasaan cuci tangan dan jarak sosial, yang berdampak hingga 25 persen."
Para peneliti juga mengatakan bahwa efek kombinasi tindakan yang dikenakan sendiri adalah aditif. Pemerintah harus mendidik masyarakat tentang bagaimana virus corona menyebar. Selain itu, Pemerintah juga harus bertanggung jawab dalam meningkatkan kesadaran tentang peran penting dari menjaga jarak, mencuci tangan, dan juga mengenakan masker.
Namun demikian, tetap ada batasan dalam model pemutusan penularan semacam ini. Disebutkan bahwa temuan ini tidak berlaku dalam kondisi di mana tidak ada isolasi sempurna terhadap orang yang terjangkit Covid-19, yang berarti mereka dapat menginfeksi orang yang merawat.
Nah, kondisi ini juga sekaligus membuka peluang terjadinya kemungkinan infeksi ulang.
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat sempat mengatakan kepada the Buck Institute for Research on Aging, Selasa lalu, bahwa negara memang "tidak berdaya."
Dr. Robert Redfield mengatakan bahwa jika kita semua mengenakan penutup wajah untuk empat, enam, delapan, 12 minggu ke depan, di seluruh negara, penularan virus ini akan berhenti.
Sementara itu Laksamana Brett Giroir, seorang anggota gugus tugas virus corona Gedung Putih, juga sempat berbicara dalam sebuah pengarahan dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS mengatakan bahwa masker dan jarak fisik dapat dengan cepat menghentikan penyebaran pandemi.
Giroir mengatakan fakta-fakta sederhana ini benar-benar dapat mematikan wabah tanpa benar-benar mematikan daerah di mana kita tinggal.
"Jika kami memiliki tingkat kepatuhan dengan langkah-langkah sederhana ini, peneltian kami mengatakan itu benar-benar sama baiknya dengan mematikannya," kata Giroir.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cukup 3 Langkah Sederhana untuk Putus Rantai Penyebaran Covid-19",