Ilustrasi mengganti oli mesin pada mobil LCGC (SHUTTERSTOCK)
Ilustrasi mengganti oli mesin pada mobil LCGC (SHUTTERSTOCK) ( kompas.com)

Ini Dampak Buruknya Kalau Malas Ganti Oli Mesin

28 Juli 2020 17:27 WIB

SONORABANGKA.ID - Mengerjakan penggantian pelumas pada mobil sebaiknya dilakukan rutin sesuai dengan jarak tempuh atau masa pemakaian.

Penggantian oli mesin ini berfungsi untuk menjaga agar setiap komponen yang ada di dalam mesin tetap terjaga, dan bisa bekerja secara optimal.

Walaupun kendaraan jarang digunakan atau lebih banyak berdiam di dalam garasi, bukan berarti penggantian oli bisa ditunda atau malah tidak diganti.

Masalahnya, kalau pelumas tidak diganti dalam waktu tertentu akan memberikan efek pada komponen mesin karena fungsi pelumas juga akan berkurang.

Yos Sudarso Suparman, sebagai Kepala Bengkel Auto2000  mengatakan, oli memiliki masa pakai yang bukan hanya tergantung pada jarak tempuh kendaraan saja, tetapi juga pada waktu pemakaian.

“Meski kendaraan jarang digunakan dan angka kilometer belum menunjukan ketentuan untuk mengganti, tapi bila waktunya sudah harus ganti ya tetap diganti,” demikian dikatakan Suparman kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Dengan begitu, ditambahkan Suparman, kendati mobil jarang dikendarai tapi masa waktu pemakaian komponen sudah habis, harus segera dilakukan pergantian.

“Dari segi ketentuan, penggantian pelumas mesin sebenarnya sudah memiliki aturan. Bila mengambil batasan dari jarak tempuh sebaiknya dilakukan setiap 10.000 km, sementara untuk kisaran waktu paling telat dilakukan setiap enam bulan sekali,” kata Suparman.

Suparman juga mengatakan, setiap pelumas mesin mengandung zat adiktif yang sifatnya tidak bertahan lama.

Zat tersebut biasanya dicampur jadi sebuah formula khusus untuk memberikan perlindungan lebih optimal bagi komponen mesin. Contoh, mencegah proses korosi atau meredam panas yang berlebih.

“Zat pada oli tidak bertahan lama, walau mobil jarang jalan tapi harusnya tetap dilakukan agar fungsi kandungan aditif pada oli tetap optimal. Belum lagi dengan kondisi oli yang kotor kena serpihan saat mengendap terlalu lama dibawah mesin,” tutur Suparman.

Di kesempatan lain, Riecky Patrayudha, sebagai Head of Service PT Suzuki Indomobil Sales ( SIS)  mengatakan, oli mesin akan rusak bila mobil benar-benar tak digunakan atau bahkan dipanaskan dalam jangka waktu yang lama.

Hal tersebut juga sudah dibuktikan melalui riset yang dilakukannya beberapa waktu lalu.

"Kami pernah studi, mobil yang baru diservis diganti oli baru dan kami diamkan hingga dua sampai empat bulan,” kata Riecky.

Hasilnya, Riecky melanjutkan, pelumas tersebut ternyata sudah berubah hitam pekat. Artinya ada proses yang membuat oli baru sekalipun tak lagi bagus meski mobil didiamkan saja.

Menurutnya, kerusakan atau menurunnya kualitas oli merupakan hal yang sangat wajar. Terlebih di dalam jantung pacu juga terdapat serpihan atau residu dari logam dan lainnya.

Ditambah oli baru yang terkontaminasi dengan sisa-sisa pelumas lama yang mengendap di dapur pacu.

"Kerusakan oli itu bisa saja terjadi pada mobil yang lama tak dipakai. Apalagi mobil tak pernah dipanaskan bisa saja terjadi kondensasi di dalam mesin," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Malas Ganti Oli Mesin, Ini Efek Buruknya", https://otomotif.kompas.com/read/2020/07/28/081200415/jangan-malas-ganti-oli-mesin-ini-efek-buruknya?page=all#page2.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm