Ia mengawali perubahan gaya hidup dengan lebih cermat memilih makanan dan olahraga harian.
Dan itu tidak mudah baginya.
Lewat percobaan dan kegagalan ia belajar tentang apa yang cocok dan tidak untuk tubuhnya.
Hal itu karena Coreas mengalami frustrasi yang terus-menerus dan itu adalah tantangan berat baginya.
Namun demikian, berkat cobaan dan kegagalan itulah ia belajar tentang apa yang cocok dan tidak untuk tubuhnya.
"Tapi saat itu aku gagal memahami bahwa konsistensi adalah kuncinya, bahwa satu hari cheat day atau melewatkan olahraga sehari saja tidak akan secara otomatis merusak usaha dalam sebulan," katanya.
Perubahan mentalnya terjadi di September 2019, ketika seorang murid "menularkan" dirinya dengan hobi lari.
Tanpa disadari, rutinitas lari mengelilingi sekolah setelah jam pelajaran membuat Coreas mampu berlari semakin jauh. Ia bahkan memikirkan untuk lari 5km.
Kemudian ia mendaftar untuk perlombaan kecil dan berhasil meraih juara pertama pada November 2019.
Nah, di titik itulah Coreas semakin serius menekuni lari.
Ia terus memotivasi diri untuk tidak hanya lari jarak jauh, tetapi juga lebih cepat.
Karena lari menurutnya punya kontribusi besar terhadap penurunan berat badan , namun yang dilakukannya tidak hanya itu.
Pola makan sehat juga sangat berperan besar dalam perjalanannya.
Target maraton yang dicarinya semakin besar dari waktu ke waktu, termasuk mempersiapkan diri dengan aplikasi Half Marathon Trainer:21K Run.
Pada mayoritas hari Coreas makan berbasis tanaman, dengan makan banyak buah dan sayur.
Ia rutin mengonsumsi teh hijau, jeruk Bali, Greek yogurt, kue beras, dan protein.
Walau memiliki target kebugaran yang lebih tinggi di waktu-waktu tertentu, ia tetap masih mengkonsumsi “ cheat meals “.
Ia mengatakan bahwa "Satu cheat meal “ tidak lagi membuatnya merasa kehilangan usahanya selama berbulan-bulan.
Untuk menyegarkan pikiran sambil berlari, ia mendengarkan musik positif, podcast atau audiobook .
Bobotnya turun sekitar 40kg selama tiga hari setelah perubahan gaya hidupnya.
Coreas merasa dengan bobotnya tersebut ia merasa baik untuk kesehatan dan mentalnya.
Dengan pencapaian yang cukup besar, Coreas terus mengingatkan dirinya untuk tidak membandingkan diri dengan orang lain dan kompetisi hanyalah terjadi dengan dirinya di hari kemarin.
Setelah memikirkan apa yang telah dicapainya, menurunkan berat badan dan kesehatan adalah bonus dari apa yang dipelajarinya selama beberapa tahun terakhir.
Selebihnya, ia merasa menjadi pribadi yang lebih kuat dan tangguh dalam melewati berbagai momen.
"Aku belajar untuk mencintai diriku sendiri dan memberikan tubuhku kesabaran serta pengampunan yang sangat dibutuhkannya selama ini," kata Coreas.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ibu Tiga Anak Berhasil Turun Bobot 65 Kg, Apa Rahasianya?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/08/12/102849420/ibu-tiga-anak-berhasil-turun-bobot-65-kg-apa-rahasianya?page=2.