Banyak video serupa dengan teknik 'penyiksaan mainan boneka teddy' yang mengganggu juga muncul, di mana orangtua dan pengasuh terlihat memukul mainan favorit anak-anak mereka untuk membuat mereka mau makan.
Membuat anak menurut melalui ketakutan tampaknya adalah logika yang salah dan menjadi motif di balik teknik ini.
Banyak dari para orangtua mencatat bahwa metode pemberian makan yang mengganggu ini pasti akan berdampak jangka panjang pada hubungan anak dengan makanan.
Video tersebut telah menarik banyak kritik dari orangtua yang ketakutan di seluruh dunia.
Salah satu orang tua yang kesal berkomentar di video yang viral tersebut.
“Tolong beritahu saya bahwa Saluran Anak / Layanan Sosial telah menasihati dan mereka melakukan sesuatu terkait hak ini. Para orangtua ini harus dilacak dan anak-anak mereka diamankan dari mereka. Hatiku terasa sangat sakit dan tersiksa untuk bayi-bayi yang tidak bersalah ini,” ujar salah satu warganet.
Sementara itu ada pula komentar lain bahwa ia sebenarnya duduk di sini sambil menangis bahkan tanpa melihat videonya.
Pikiran menakut-nakuti bayi seperti itu membuat ia sakit secara fisik.
Dan ia juga sangat terkejut, karena menurutnya cara yang mengerikan seperti itu tidak baik untuk seorang anak memulai kehidupan.
Walaupun sumber video belum dapat dilacak, sebagian besar orang tua di internet menggemakan sentimen serupa tentang tren memukuli mainan favorit anak untuk memaksa mereka makan ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dikecam, Teknik Siksa Boneka Teddy Bear Agar Anak Mau Makan", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/08/17/194706720/dikecam-teknik-siksa-boneka-teddy-bear-agar-anak-mau-makan?page=2.