The Panturas yang terbentuk sejak akhir tahun 2015 melabeli diri mereka sebagai ‘klab rock selancar kontemporer’ karena ragam pengaruh musik kontemporer yang mereka mainkan.
Gelombang musik ini datang dari Jatinangor yang menjadi tempat para personilnya menempuh studi.
Surya ‘Kuya’ Fikri selaku penabuh drum dalam kelompok musik The Panturas mengakui kalau album Mabuk Laut tak lebih dari sebuah kumpulan karya lagu.
“Tapi, album memang masih jadi penanda keberadaan sebuah band yang rasanya wajib dimiliki. Kami pun juga jadi belajar banyak mengenai proses produksi musik dan juga lebih memikirkan visi kami kedepannya,” ucap Kuya mewakili band yang beranggotakan empat orang ini.
Sedikit berbeda dengan The Panturas, .Feast mengakui kalau pembuatan album bukanlah perkara mudah.
Gelombang musik yang lahir dari Depok ini telah mengeluarkan satu album bertajuk Multiverses (2017) dan satu mini album berjudul Beberapa Orang Memaafkan (2018).
“Dua album terdahulu kami bisa dibilang sangat berbeda dari segi konsep dan juga penyajiannya karena semua punya cerita dan inspirasinya sendiri. Begitu juga dengan album Membangun Dan Menghancurkan yang akan kami rilis, harus punya sudut pandang yang jelas. Supaya lagu-lagu yang ada di dalamnya juga punya napas yang konsisten,” jelas Fadli ‘Awan’ Fikriawan yang adalah bassist dari .Feast.
Baik .Feast maupun The Panturas mengamini bahwa proses pembuatan lagu dan pembuatan album sangatlah berbeda. Keduanya memiliki tantangan tersendiri yang bisa jadi berhubungan. “Lagu bisa ditulis oleh salah satu personil saja. Tapi album harus digarap bersama. Dinamikanya pasti berbeda dan ada banyak sekali orang yang terlibat di dalamnya. Cerita itu juga yang mungkin dapat kami sampaikan, bahwa proses ini kadang memang tidak mudah,” tambah Adnan Satyanugraha Putra, satu dari dua gitaris yang dimiliki oleh .Feast.
Kukuh mengatakan bahwa Soundstream episode ketiga ini akan sangat disayangkan untuk dilewatkan oleh para kelelawar, sebutan untuk penggemar .Feast, serta para penggemar setia The Panturas.
“Ada beberapa kolaborasi yang kami tampilkan juga, tapi satu yang sudah banyak dinanti pastinya lagu Gelora dari .Feast dan The Panturas. Lagu ini jarang dibawakan karena sudah cukup lama kedua grup musik ini tidak tampil bersamaan,” kata Kukuh.
Tiket untuk menyaksikan Soundstream masih dibanderol dengan harga empat puluh lima ribu rupiah dan bisa didapatkan melalui kanal Loket.com serta GoTix.
Episode ketiga dari Soundstream akan tayang di akhir pekan terakhir dalam bulan Agustus, tepatnya tanggal 29 Agustus 2020 pukul 21:00 WIB.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul .Feast dan The Panturas Manggung Bersamaan Secara Virtual di Tayangan Soundstream Episode Ketiga, https://www.tribunnews.com/seleb/2020/08/26/feast-dan-the-panturas-manggung-bersamaan-secara-virtual-di-tayangan-soundstream-episode-ketiga?