“Mengganti bensin dengan oktan lebih tinggi bukan berarti bisa meningkatkan performa mesin, tetapi harus melakukan penyesuaian. Kalau tidak bisa menyebabkan timbulnya kerak pada mesin,” kata Bambang.
Hal yang sama dengan Bambang, Technical Service Division PT Astra Honda Motor ( AHM) Endro Sutarno mengatakan, menggunakan bahan bakar yang tidak sesuai dengan kompresi bisa membuat performa mesin berkurang.
“Performa mesin akan berkurang, yang jelas bisa menyebabkan emisi tidak sesuai yang diharapkan,” kata Endro.
Endro juga mengatakan, bahan bakar yang nilai oktan terlalu tinggi justru membuatnya tidak akan terbakar dengan sempurna.
Nurkholis dari National Technical Leader PT Toyota Astra Motor ( TAM) mengatakan, pabrikan sudah memberikan rekomendasi bahan bakar yang nilai oktannya sesuai.
Fungsinya suapaya pembakaran bensin bisa dikontrol. Indikator pembakaran yang bisa dikontrol adalah saat bahan bakar terbakar habis waktu proses pengapian.
“Kalau tidak terbakar secara sempurna, maka akan ada sisa-sisa partikel yang tidak habis terbakar. Sisa pembakaran itu akan berefek pada emisinya, sensornya tertutup kerak dan lain sebagainya,” kata Nurkholis.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Efek jika Kendaraan Lawas Minum BBM Oktan Tinggi", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/03/121100515/ini-efek-jika-kendaraan-lawas-minum-bbm-oktan-tinggi?page=all#page2.