Tema “berpindah” dicetuskan Abyan, yang selama 7,5 tahun terakhir berstatus anak rantau di Hong Kong dan sering berpergian ke banyak negara untuk studi maupun perkerjaanya.
Pada Maret 2020, Abyan memutuskan kembali ke tanah air di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik dunia, serta pandemi Covid-19.
Pulang ke Indonesia bukanlah keputusan yang mudah bagi Abyan. Banyak pertimbangan yang ada, seperti mengesampingkan karir profesional yang sudah matang untuk waktu lebih bersama keluarga, membantu orang tua, mengejar passion di bidang lain (termasuk musik), dan eksplorasi keahlian maupun ilmu baru.
Terkait kisah ini, Abyan ungkapkan dalam tiga lagu, yaitu: Berpindah, Berproses, dan Berhenti Sejenak.
Hampir semua lagu di EP Berpindah ditulis oleh Abyan di tengah kesibukannya work from home di awal lockdown pandemic di Hong Kong. Kata-kata yang digunakan banyak berasal dari obrolan sehari-hari dan juga wejangan orang tua.
Menariknya, single dari EP Berpindah, dengan judul yang sama, merupakan lagu yang paling akhir ditulis dalam waktu 2 jam bersama Aldie dan Genta, satu minggu sebelum mulai proses rekaman di Indonesia.
Penggarapan EP ini dilakukan dengan menggunakan mobile home studio. Untuk pengerjaan musik di EP Berpindah, Abyan berkolaborasi dengan dua produser muda yang sedang naik daun, Demas Narawangsa dan Enrico Octaviano.
Demas merupakan musisi jazz kenamaan yang sering tampil bersama para virtuoso seperti Dewa Budjana, Tohpati, Indra Lesmana, dan memproduseri artis muda Eva Celia.
Enrico adalah drummer dari band rock Martial, yang juga menjadi session player dan produser untuk musisi papan atas Indonesia, seperti Rendy Pandugo, Hivi!, Barasuara, Hindia, dan Ardhito Pramono.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Debut Trio Profesional Muda di Mini Album Berpindah, https://www.tribunnews.com/seleb/2020/09/05/debut-trio-profesional-muda-di-mini-album-berpindah?page=2.