Orangtua juga bisa melepaskan penat dengan melakukan hal-hal yang membuat diri merasa tenang.
Ia mengatakan bahwa kita bisa mengatur nafas, seperti meletakkan tangan di dada dan perut, tarik dalam-dalam dan hembuskan pelan-pelan, lanjutkan sebanyak 3-5 kali baru datang ke anak lagi.
“Ada yang suka loncat-loncat, lihat yang warna-warni dulu, atau istigfar dan bilang sabar, sabar, atau bisa juga menghitung mundur lalu tarik nafas dan buang, baru ke anaknya lagi,” kata dia.
Untuk menjaga mental tetap sehat bisa dilakukan dengan memberikan waktu untuk diri sendiri serta melakukan sesuatu yang disukai.
Seperti, menyanyi, bercocok tanam atau melukis dan menggambar, serta hal-hal lainnya.
"Ini penting banget, kita punya waktu untuk diri sendiri itu kayak ngecharge handphone. Nah, kalau sudah ke-charge, kita sudah sehat, keluarga juga sehat,” ucap dia.
Pilihan ini dikenal dengan istilah "me time", yang juga perlu dilakukan orangtua untuk melepas stres.
Dijelaskan Saskhya bahwa kesehatan mental tak bisa dipisahkan dari kesehatan fisik.
Jadi, menjaga kesehatan fisik juga harus dilakukan agar mental juga bisa tetap sehat.
“Penting sebenarnya kalau ngomongin hidrasi juga jadi sumbernya, air yang sumbernya sehat dan bagus itu melindungi kesehatan usus yang akan berpengaruh pada kesehatan otak,” ungkap dia.
Untuk menutrisi tubuh dan menjaganya agar tetap fit , asupan makanan sehat sangat diperlukan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pahami Ciri-ciri Kelelahan Jadi Orangtua dan Cara Mengatasinya", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/09/07/122441120/pahami-ciri-ciri-kelelahan-jadi-orangtua-dan-cara-mengatasinya?page=2.