Karena itu, menjadi berbahaya ketika tetesan tersebut membawa partikel Covid-19.
Anjuran jaga jarak dua meter ketika berada di luar rumah tampaknya juga tidak berlaku bagi perokok vape karena mereka harus lebih dari jarak itu.
Ketika merokok, otomatis mereka tidak menggunakan masker.
Faktor-faktor tersebut ketika dikombinasikan akan membawa ancaman nyata di tempat orang-orang berkumpul.
Oleh karena itu, sekolah ataupun tempat umum lainnya akan lebih baik jika melarang aktivitas merokok dan penggunaan vape sebagai bagian dari pencegahan penularan.
Terlalu percaya diri aman dari Covid-19
Kepercayaan diri yang terlalu tinggi bahwa kelompok muda aman dari Covid-19 adalah hal yang salah.
Karena saat ini, banyak orang muda cenderung menilai diri mereka terlalu tinggi dan menganggap bisa mengontrol situasi.
Tak sedikit pula yang menyepelekan Covid-19 dan menganggap diri mereka tak terkalahkan.
Menurut laporan CDC, satu dari lima orang berusia 22 hingga 44 tahun telah terinfeksi dan dirawat di rumah sakit, sedangkan dua hingga empat persennya membutuhkan unit perawatan intensif.
Menyadari bahaya pandemi serta berhenti merokok adalah hal terbaik yang seharusnya dilakukan oleh kelompok muda.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Orang Dewasa Muda Perokok Vape Lebih Berisiko Terinfeksi Covid-19", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/09/11/102925320/orang-dewasa-muda-perokok-vape-lebih-berisiko-terinfeksi-covid-19?page=2.