SonoraBangka.id - Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kepulauan Bangka Belitung (Kakwarda Babel), Melati Erzaldi mengatakan bahwa pusat pendidikan dan pelatihan daerah (pusdiklatda) maupun cabang merupakan jantungnya gerakan pramuka.
Pernyataan itu dikemukakan Kakwarda Babel, Melati Erzaldi saat membuka rapat koordinasi pusdiklatda dengan pusdiklatcab di seluruh wilayah Kwartir Daerah Bangka Belitung, di Kantor Sekretariat Kwarda Babel, Sabtu (12/9/20).
Pusdiklatda dan pusdiklatcab ibarat jantung yang memompa darah dan mendistribusikan ke seluruh tubuh. Jika jantung ini lemah maka semua akan ikut lemah. Maka pusdiklatda adalah hal penting di organisasi pramuka.
Pihaknya tidak memungkiri bahwa di Bangka Belitung saat ini sedang mengalami krisis pembina pramuka. Ini bukan hanya masalah yang dialami oleh Bangka Belitung saja tetapi seluruh kwartir daerah di seluruh Indonesia.
Walaupun beberapa kali kursus telah dilakukan oleh Pusdiklatda Kwarda Babel namun, oleh beberapa peserta kursus, hal ini tidak diimplementasikan. Bahkan, sebagian besar menggunakan kursus ini sebagai syarat dalam kenaikan pangkat seseorang.
Oleh sebab itu, rapat koordinasi ini perlu dilaksanakan untuk menyamakan persepsi antara Pusdiklatda Kwarda Babel dengan pusdiklatcab di seluruh kabupaten dan kota untuk diteruskan ke bawah, bahwa pendidikan dan pelatihan para pembina khususnya di sekolah-sekolah harus diimplementasikan.
Terlebih Kwarda Babel yang baru saja mencanangkan program pramuka garuda. "Ketika kita bicara tentang pramuka garuda namun, para pembinanya tidak mumpuni maka akan percuma," ungkap Kakwarda Melati.
Karena itu Kakwarda Melati Erzaldi merasa senang sekali atas penyelenggaraan rapat koordinasi pusdiklat, yang baru kali ini dilaksanakan setelah beberapa tahun Kwarda Babel berdiri.
Sebelumnya, Kepala Pusdiklatda Kwarda Babel, Zulfikar dalam laporannya menyampaikan selama berdirinya pramuka di Bangka Belitung terutama di kwartir cabang belum memiliki persepsi yang sama terkait pembina pramuka. Sehingga terjadi kekurangan pembina pramuka di gugus. Walaupun telah dilaksanakan berbagai kursus dan pelatihan namun, tidak diimplementasikan.
Oleh sebab itu, kegiatan rakornis ini dilaksanakan untuk menyamakan persepsi dan hasilnya akan dibuatkan sebuah buku pedoman untuk diikuti bersama. Sehingga ke depan Bangka Belitung memiliki para pembina pramuka yang handal.