Ilustrasi serangan jantung
Ilustrasi serangan jantung ( shutterstock )

Amankah Penderita Jantung Berolahraga Dan Olahraga Apa Yang Cocok ?

14 September 2020 15:18 WIB

 

SonoraBangka.id - Olahraga merupakan sebuah kegiatan yang dibutuhkan untuk menjaga tubuh tetap sehat.

Namun, bagi Anda punya masalah pada jantung, olahraga, baik dalam intensitas tinggi maupun rendah terasa akan sulit dilakukan.

Tapi, bukan berarti penderita jantung  tidak perlu berolahraga.

Justru, dari olahraga, mereka bisa memperoleh manfaat.

Pedoman baru dari gugus tugas European Society of Cardiology yang diterbitkan di European Heart Journal membuktikan hal itu.

Disebutkan, orang yang memiliki penyakit jantung akan memperoleh manfaat dengan olahraga teratur.

Penderita jantung dapat melakukan olahraga dengan intensitas sedang (misalnya olahraga lari) dalam waktu 150 menit per minggu.

Pedoman tersebut juga merekomendasikan latihan membangun kekuatan, seperti latihan kekuatan otot sedikitnya tiga kali dalam seminggu.

Jika sama sekali tidak berolahraga, maka kondisi penderita jantung akan semakin parah.

Menurut Sanjay Sharma, M.D., profesor olahraga dan kardiologi di St. George's, University of London, orang dalam kondisi sehat yang tidak berolahraga juga punya risiko mengembangkan penyakit jantung.

Kepada Runner's World, Sharma mengungkapkan bahwa kita hidup di era lahirnya tren gaya hidup yang kurang gerak serta banyaknya obesitas, hipertensi, dan diabetes mellitus.

Olahraga itu penting, karena olahraga melindungi kita dari semua faktor ini dan mengurangi risiko serangan jantung hingga 50 persen pada orang berusia 60-an dan 70-an.

Sharma melanjutkan,olahraga dengan intensitas sedang seperti berlari bisa melindungi mereka yang memiliki faktor risiko kardiovaskular.

Meski jarang terjadi, ada kemungkinan jika olahraga bisa memicu serangan jantung pada seseorang dengan penyakit kardiovaskular bawaan, menurut Sharma.

Selain itu, Sharma juga menyarankan bahwa kita harus mempertimbangkan dengan matang saat beralih dari gaya hidup yang kurang gerak ke gaya hidup aktif.

Dianjurkan untuk berolahraga secara bertahap, tidak melakukan olahraga dengan intensitas tinggi terlebih dahulu, apabila kita beresiko terkena penyakit jantung.

Risiko dapat dilihat melalui pengukuran sederhana, termasuk gejala atau faktor risiko penyakit jantung, seperti usia, tekanan darah sistolik, kolesterol total, dan kebiasaan merokok, kata Sharma.

Pada beberapa kasus, seperti tekanan darah yang relatif tinggi, Sharma mengingatkan kita harus menghindari latihan angkat beban sampai tekanan darah bisa dikendalikan.

Sharma mengatakan bahwa kardiomiopati dan gagal jantung adalah kondisi lain yang dapat membatasi intensitas olahraga.

Kardiomiopati merupakan penyakit jantung yang membuat otot jantung lebih sulit memompa darah ke seluruh tubuh, menurut Mayo Clinic.

Namun secara umum, Sharma mengatakan tujuan pedoman ini adalah mendorong individu, baik yang memiliki penyakit jantung atau tidak, untuk berolahraga secara aman.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Olahraga yang Aman bagi Penderita Penyakit Jantung", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/09/14/121805820/olahraga-yang-aman-bagi-penderita-penyakit-jantung?page=2.

 


SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm