Pihak wanita dinilai lebih mungkin untuk memderita depresi, walaupun sebenarnya baik ibu hamil dan ayah, keduanya mengalami perubahan kadar hormon dan struktur otak.
Pemimpin studi Dr Lisa Underwood mengungkapkan, bahwa pengaruh ayah pada anak-anak telah diakui sangat penting bagi perkembangan psikososial dan kognitif.
“Mengingat bahwa depresi ayah dapat memiliki efek langsung atau tidak langsung pada anak-anak, penting untuk mengenali dan mengobati gejala depresi yang dialami ayah sejak dini. Screening perlu ditargetkan pada semua calon ayah dan ayah baru.”
Abigail Wood, dari National Childbirth Trust, menambahkan, banyak ayah baru yang merasakan stres dan kecemasan sebelum dan setelah kelahiran bayi mereka, beberapa akan menderita depresi antenatal dan postnatal.
Bagi ibu dan ayah, walaupun perubahan besar dan transformasi total dapat menyebabkan stres, kecemasan dan depresi prenatal, namun kehamilan adalah salah satu momen paling bahagia dalam hidup mereka.
Jadi, sangat penting untuk diketahui oleh seorang ayah bahwa ia tak sendiri, jika ada ayah yang khawatir tentang kesehatan mental mereka.
Wood mengatakan, bahwa hal ini adalah wajar, sebaiknya ayah perlu berbicara dengan dokter atau spesialis kesehatan mental agar tak berdampak pada kehidupan dirinya maupun anak-anak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sindrom "Baby Blues" Juga Bisa Menyerang Ayah", Klik untuk baca: https://sains.kompas.com/read/2017/02/16/190300023/sindrom.baby.blues.juga.bisa.menyerang.ayah.