Ilustrasi lampu LED
Ilustrasi lampu LED ( shutterstock.com )

Seberapa Bahayakah Cahaya Biru Dari Lampu LED Dan Gawai Pada Mata ?

21 September 2020 11:49 WIB

Jangan berlebihan

Jadi jangan berlebihan, dan yang harus kita khawatirkan adalah eksposur yang berlebihan dan berkepanjangan. 

Karena retina kita tidak dapat memblokir cahaya biru sama sekali, maka dibutuhkan lensa dan layar khusus.

Menurut Dr Pang, lensa pemblokir cahaya biru mampu memblokir 20-70 persen cahaya biru, tergantung kualitasnya.

Mata kita akan lebih nyaman saat melihat perangkat digital untuk waktu yang lama.

Karena, cahaya biru menempati panjang gelombang 400-490 nm, dan warna kuning lensa penghalang cahaya biru menyaring panjang gelombang kurang dari 450 nm.

Jika kita terpapar sinar biru dalam waktu yang cukup lama, maka akan memengaruhi keluarnya hormon melatonin di malam hari dan itu bisa mengganggu siklus tidur normal kita.

Untuk itu dikatakan Pang, sebaiknya kita kurangi penggunaan perangkat elektronik terutama pada malam hari agar tidur lebih nyenyak.

Gangguan ritme sirkadian alami, yakni proses internal dan alami yang mengatur siklus tidur-bangun yang diulangi kira-kira setiap 24 jam, dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, dan diabetes.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm