Ilustrasi lompat tali
Ilustrasi lompat tali ( dolgachov )

Mitos Atau Fakta, Dengan Lompat Tali Bisa Menambah Tinggi Badan ?

26 September 2020 16:03 WIB

SonoraBangka.id - Olahraga skipping atau lompat tali bisa menyehatkan jantung dan paru-paru.

Selain itu, lompat tali adalah olahraga kardio yang mudah dan juga murah.

Nah, banyak yang bilang jika skipping bisa menjadi cara cepat menambah tinggi badan. Apakah benar?

Sebelum menjawabnya, satu hal yang kita harus tahu, faktor utama yang menentukan tinggi badan seseorang adalah gen.

Perlu diketahui bahwa tinggi badan kita ditentukan oleh genetik warisan orangtua, yakni sekitar 60-80 persen.

Nah, jika orangtua pendek, maka besar kemungkinan anaknya memiliki postur yang juga pendek.

Sisanya tergantung pada faktor lingkungan, terutama nutrisi makanan dan rutinitas aktivitas fisik sehari-hari.

Walau begitu, benar juga bahwa olahraga teratur dapat membantu menambah tinggi badan.

Tubuh  melepaskan lebih banyak hormon pertumbuhan (HGH) untuk mendukung pertumbuhan tinggi badan yang lebih maksimal selama kita berolahraga.

Selain itu, olahraga secara umum akan membantu menguatkan struktur otak dan tulang.

Nah saat kita melakukan skipping, tulang juga dilatih untuk menerima beban dengan menopang berat badan.

Pembebanan inilah yang memicu terbentuknya sel-sel tulang yang baru.

Namun manfaat skipping sebagai cara menambah tinggi badan tidak bisa dinikmati semua orang.

Skipping bisa menambah tinggi badan terlebih jika sudah rutin dilakukan sejak masa kanak-kanak.

Pasalnya, meski memang kelenjar pituitari tidak pernah berhenti memproduksi hormon HGH, namun jumlahnya akan memuncak selama masa pubertas dan kemudian berangsur-angsur menurun setelah usia 30 tahun.

Pembentukan sel-sel tulang baru akan memengaruhi ukuran tulang menjadi semakin panjang pada masa anak-anak dan remaja.

Karena pada masa itu, mereka masih dalam masa pertumbuhan.

Selain itu, tinggi badan pun akan bertambah dengan pembentukan sel-sel tulang yang baru itu.

Selain karena faktor produksi HGH dan pertumbuhan tulang yang lebih cepat pada anak-anak, perlu diingat juga bahwa tinggi badan akan berhenti tumbuh ketika lempeng epifisis (bagian tulang panjang) menutup.

Tinggi badan pria umumnya akan berhenti tumbuh sekitar usia 18 tahun, dan 16 tahun untuk wanita.

Ketika sudah menutup maka itulah hasil akhir tinggi badan kita saat dewasa.

Selanjutnya, tinggi badan pria dan wanita akan menyusut mulai usia 40 tahun hingga seterusnya.

Efek skipping untuk menambah tinggi biasanya tidak terlihat bagi mereka yang berusia di atas 30.

Nah, tidak heran jika skipping menjadi salah satu aktivitas fisik yang sangat membantu pertumbuhan tinggi badan anak.

Walau begitu, bagi orang dewasa skipping tidak bisa membuat badan jadi lebih tinggi, tapi rajin lompat tali bisa memperkuat otot serta menjaga kepadatan dan kekuatan tulang.

Pada orang dewasa yang sudah tidak mengalami pertumbuhan, pembentukan sel-sel tulang baru akan mengisi tulang agar menjadi semakin padat.

Kondisi seperti inilah yang akan menurunkan risiko pengeroposan tulang serta membuat tulang semakin kuat.

Selain memperkuat tulang, gerakan lompatan yang dilakukan berulang kali juga akan membentuk otot-otot kaki menjadi semakin kuat.

Nah, tentunya ini yang membuat kita tidak cepat lelah saat berjalan jauh atau saat menaiki tangga, bukan?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Lompat Tali Bisa Bikin Badan Tambah Tinggi?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2018/02/09/152959620/benarkah-lompat-tali-bisa-bikin-badan-tambah-tinggi.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm