SonoraBangka.ID - Tim Gabungan yang terdiri dari Polres Pangkalpinang, Kodim 0413/ Bangka dan Pemerintah Kota Pangkalpinang menggelar Operasi Yustisi sekaligus kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) di lokalisasi Teluk Bayur, Pangkalpinang.
Dalam operasi tersebut, Tim Gabungan berhasil menjaring ratusan wanita penghibur di lokalisasi tersebut.
Sebanyak 115 orang, yang terdiri dari 102 wanita pekerja seks komersial (PSK) dan 13 orang germo (mami dan papi-red), di teluk bayur langsung digelandang ke Kantor Polres Pangkalpinang, Sabtu (26/9/2020) malam.
Dinas Sosial Kota Pangkalpinang langsung mendata mereka semua dan pengelola tempat itu pun diperintah untuk memulangkan para pekerja ke daerah asal mereka.
Operasi ini dipimpin Kepala Bagian Operasional Polres Pangkalpinang AKP Johan Wahyudi dan Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang, Radmida Dawan serta Jajaran.
Kepala Bagian Operasional Polres Pangkalpinang AKP Johan Wahyudi mengungkapkan, setelah di data oleh Dinas Sosial Kota Pangkalpinang, mereka bisa segera dipulangkan ke daerah mereka masing-masing.
Pihaknya, juga sudah memberikan batas waktu selama seminggu, kepada pengelola tempat itu, agar memulangkan para wanita malam ke daerah mereka masing-masing.
"Kami berikan waktu seminggu bagaimana caranya, supaya mami atau papinya, bisa memulangkan mereka ke tempat mereka masing-masing," tehas Johan Wahyudi, Sabtu (26/9/2020)
Kata Johan, dalam operasi Yustisi, sekaligus KRYD mengamankan 102 wanita pekerja seks komersial, 3 orang papi dan 10 orang mami di tempat lokalisasi Teluk Bayur itu.
Menurutnya, apabila nantinya mereka melanggar kesepakatan yang sudah di berikan Dinas Sosial dan Pemerintah Kota Pangkalpinang berupa surat kesepakatan.
Pihak kepolisian Polres Pangkalpinang akan penindakan.
"Kedepannya kita lihat kalau masih buka dan masih bandel, kami kenakan KUHP atau undang undang yang lain," tegas Johan.
Tempat itu juga sudah diberikan surat teguran, agar tempat itu di tutup, surat itu dikeluarkan sejak 29 April 2020 lalu. Sebelum diberikan surat keputusan penutup dari Wali Kota, pemerintah kota juga sudah mensosialisasikan.
"Setelah di Sosial diberikan imbauan bahwa tempat ini akan di tutup, baru di keluarkan SK," ungkapnya.
Lanjutnya, intinya kepolisian mendukung dan mengback up apa-apa saja yang sudah di lakukan oleh pemerintah kota Pangkalpinang terhadap tempat tempat lokalisasi di Kota Pangkalpinang.
"Untuk tempat-tempat lain yang pastinya akan tetap kita tindak," kata Johan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang, Radmida Dawan menambahkan selain kegiatan operasi Yustisi merazia masyarakat yang tidak menggunakan masker
Tim juga melakukan penertiban wisma-wisma yang ada di teluk bayur, guna menertiban penyakit sosial masyarakat salah satunya pekerjaan di tempat hiburan lokalisasi.
"100 lebih orang terjaring dibawa ke Polres, di kasih pengarahan peringatan, ceramah agama oleh ustadz Samsuni Saleh, Ustadz Zen," kata Radmida.
Sejak 29 April 2020 wisma-wisma itu sudah di tutup berarti mereka sudah melanggar perjanjian, padahal tempat tersebut sudah disosialisasikan dan sudah dibuat berita acarnya, agar tempat itu segera ditutup.
"Mami dan papi yang mempekerjakan mereka diminta untuk memulangkan mereka ke daerah asal, dan tidak mempekerjakan mereka lagi sebagai PSK. Apabila ini dilanggar kembali, maka akan dikenakn sanksi sesuai aturan yang berlaku," tegas Radmida.
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Lokalisasi Teluk Bayur Ditutup, Ratusan Wanita dan Mucikari di Gelandang ke Polres Pangkalpinang