Art deco
Dengan adanya skybridge ini, memberikan nuansa baru bagi bangunan art deco yang dimiliki Stasiun Bandung.
Art Deco adalah gaya hias yang lahir setelah Perang Dunia I dan berakhir sebelum Perang Dunia II yang banyak diterapkan dalam berbagai bidang, salah satunya arsitektur.
Sebelum kemerdekaan Indonesia, stasiun Bandung atau stasiun utama di Kota Bandung memang memiliki sejarah panjang jauh.
Sejarah menyebutkan, perkembangan tempat ini dimulai karena lahirnya sistem kerja paksa perkebunan di Bandung tahun 1870.
Belanda lalu mengembangkan jalur kereta Batavia-Bandung.
Jalur tersebut dibangun untuk mengirimkan hasil perkebunan ke Batavia.
Dari sanalah cikal bakal pembangunan Stasiun Bandung.
Dipimpin arsitek sekaligus arkeolog, Jan Willem Ijzerman, stasiun ini selesai dibangun dan diresmikan pada tahun 17 Mei 1884.
Sebelumnya, jarak antara Batavia dan Bandung membutuhkan waktu tiga hari, dengan kereta api bisa dipersingkat menjadi tiga jam.
Bangunan ini beberapa kali direnovasi. Mulai dari penambahan bangunan bergaya art deco tahun 1909, kemudian renovasi kedua dilakukan tahun 1928.
Berbagai renovasi terus dilakukan seiring dengan semakin banyaknya penumpang yang memilih kereta sebagai alat transportasinya.
Nah kini, penumpang bisa melihat jalur kereta api dan bangunan Stasiun Bandung yang menjadi saksi masa penjajahan Belanda di Indonesia dari skybridge.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cantiknya Skybridge Stasiun Bandung, Padukan Gaya Modern dan Heritage", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/09/29/132644220/cantiknya-skybridge-stasiun-bandung-padukan-gaya-modern-dan-heritage?page=2.