Selanjutnya, dikatakan Sahani, Belitung merupakan miniatur Bhineka Tunggal Ika, karena memiliki beragam suku, rasa, adat dan budaya. Bersyukur sekali masyarakat disini bisa hidup secara rukun, damai dan tentram dalam tatanan sosial kehidupan masyarakat melayu.
"Salah satu adat melayu yang kental dalam masyarakat kita adalah pelaksanaan musyawarah mufakat yang seringkali kita laksanakan. Hal tersebut juga tercermin dalam tata cara adat makan bedulang’’, tuturnya.
Menurut Sahani, saat ini adat istiadat kita bukan hanya menjadi tuntunan, akan tetapi juga sudah menjadi sebuah tontonan.
"Banyak orang luar yang ingin mengetahui dan mengenal lebih jauh tentang adat istiadat orang Melayu Belitung. Untuk itu, ke depan Pemerintah Kabupaten Belitung akan terus memberikan dukungan terkait pengembangan Lembaga Adat Melayu Belitong ke depan, karena Saya ingin adat istiadat kita ini dapat tetap terjaga dan terpelihara dengan baik," pungkasnya.
Turut hadir dalam acara, Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie, Sekretaris Daerah Kabupaten Belitung, MZ. Hendra Caya, Unsur Forkominda Kabupaten Belitung, perwakilan OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Belitung, serta segenap undangan lainnya.