SonoraBangka.ID - Bupati Belitung, Sahani Saleh selaku Ketua Dewan Penasehat resmi mengukuhkan kepengurusan Lembaga Adat Melayu (LAM) Belitong, di Rumah Adat Belitung, Rabu (30/9/2020).
Dalam kesempatan itu, Bupati Belitung juga melantik sejumlah pengurus LAM Belitong, diantaranya Hadi Ajin sebagai Ketua, Achmad Hamzah sebagai Wakil Ketua, Ismail Mihad sebagai Sekretaris dan Karseno sebagai Bendahara.
Pengukuhan ini dilaksanakan dengan mengacu pada keputusan Bupati Belitung dengan Nomor:188.45/497/KEP/DPPKBPMD/2020 tentang Lembaga Adat Melayu Belitong Periode 2020-2023.
Dalam sambutannya, Ketua LAM Belitong, Hadi Ajin menuturkan, pengukuhan ini dilakukan berdasarkan hasil keputusan pada pelaksanaan Musyawarah Daerah Adat Melayu Belitong yang telah dilaksanakan pada Tanggal 20 Agustus lalu.
Sehingga, terpilihlah para pengurus Lembaga Adat Belitong Periode Tahun 2020–2023.
Selanjutnya, menurut Hadi Ajin, adat istiadat merupakan nilai luhur yang harus dijaga dan dilestarikan dengan baik.
"Tentunya amanah yang diberikan ini, bukanlah tugas yang mudah untuk dijalani, Namun, kami akan berusaha untuk membangun dan mengembangkan Lembaga Adat Belitong ini. Saya yakin dan percaya dengan dukungan semua pihak, kami bisa menjadi semakin baik ke depan," tuturnya.
Lebih lanjut, Hadi Ajin juga menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan Pemerintah Kabupaten Belitung, serta mohon doa restu untuk kemajuan lembaga adat ke depan.
"Kita harus terus solid untuk terus menjaga dan melestarikan adat istiadat daerah. Ada dua hal penting yang akan kami lakukan ke depan, yakni; memuliakan manusia dan memuliakan lingkungan," ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Belitung dalam sambutannya, mengatakan, tentunya dengan berbagai program kerja yang telah dilaksanakan hingga saat ini merupakan suatu bukti nyata bahwa kemajuan Lembaga Adat Melayu Belitong cukup berkembang dengan baik.
"Saya berharap kepada pengurus yang telah dilantik pada kesempatan ini, agar hal-hal yang sudah baik selama ini dapat lebih ditingkatkan lagi di masa yang akan datang. Apalagi lembaga adat ini sudah terbentuk sampai ke desa-desa. Jangan sampai kalah adat menang tabiat’’, kata Sahani.
Selanjutnya, dikatakan Sahani, Belitung merupakan miniatur Bhineka Tunggal Ika, karena memiliki beragam suku, rasa, adat dan budaya. Bersyukur sekali masyarakat disini bisa hidup secara rukun, damai dan tentram dalam tatanan sosial kehidupan masyarakat melayu.
"Salah satu adat melayu yang kental dalam masyarakat kita adalah pelaksanaan musyawarah mufakat yang seringkali kita laksanakan. Hal tersebut juga tercermin dalam tata cara adat makan bedulang’’, tuturnya.
Menurut Sahani, saat ini adat istiadat kita bukan hanya menjadi tuntunan, akan tetapi juga sudah menjadi sebuah tontonan.
"Banyak orang luar yang ingin mengetahui dan mengenal lebih jauh tentang adat istiadat orang Melayu Belitung. Untuk itu, ke depan Pemerintah Kabupaten Belitung akan terus memberikan dukungan terkait pengembangan Lembaga Adat Melayu Belitong ke depan, karena Saya ingin adat istiadat kita ini dapat tetap terjaga dan terpelihara dengan baik," pungkasnya.
Turut hadir dalam acara, Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie, Sekretaris Daerah Kabupaten Belitung, MZ. Hendra Caya, Unsur Forkominda Kabupaten Belitung, perwakilan OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Belitung, serta segenap undangan lainnya.