Bisa dirasakan pada saat pengereman, jok yang licin menyebabkan pengendara mudah bergerak ke depan. Sehingga, proses pengereman menjadi tidak maksimal, karena posisi duduk pengendara sudah tidak ideal untuk melakukan pengereman. Sementara lapisan jok yang tidak lentur akan mudah sobek dan merusak bagian jok lainnya, seperti busa.
”Kalau lapisan jok sudah sobek, air akan mudah masuk melalui lapisan tersebut. Saat terjadi endapan air pada busa dalam waktu yang lama, maka struktur busa akan berubah menjadi keras dan mengganggu kenyamanan saat berkendara,” kata Lucky.
3. Ergonomi
Ketika memodifikasi jok sepeda motor, secara ergonomi akan berubah. Contohnya, saat kita melakukan penipisan pada busa jok, maka posisi berkendara akan berubah di bagian lutut, siku dan pandangan. Begitu pula sebaliknya, saat kita menebalkan atau meninggikan jok, posisi pinggul akan lebih naik dibandingkan dengan penggunaan jok standar.
”Perubahan tersebut akan menyebabkan pengendara tidak nyaman, dan mudah lelah saat berkendara, serta dapat berdampak negatif pada kestabilan dan kenyamanan berkendara,” ujar Lucky.
Lucky menambahkan, pengaruh mengganti jok pada keseimbangan dan kestabilan memang cukup besar. Tidak disarankan memodifikasi jok bagian belakang dibuat lebih tinggi dari jok bagian depan. Hal ini menyebabkan tubuh pembonceng melebihi pengendara, dan tentu saja akan berdampak negatif terhadap aerodinamika kendaraan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memodifikasi Jok Motor", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2020/10/10/142100315/3-hal-yang-perlu-diperhatikan-sebelum-memodifikasi-jok-motor.