Bagikan :
SonoraBangka.id - Setiap orang pasti menginginkan punya kenangan manis tentang kehidupan.
Tak terkecuali sebagai orangtua yang juga menginginkan memori/ kenangan masa kecil yang indah bagi anak-anaknya.
Setidaknya memori bahagia tersebut kelak lebih diingat ketimbang memori buruknya, walaupun memang tidak ada yang sempurna dalam hidup
Menurut studi oleh American Psychological Association pada 2018, orang-orang yang memiliki memori indah di masa anak-anak dan punya hubungan baik dengan orangtuanya cenderung lebih sehat dan bahagia ketika dewasa.
Pengalaman traumatis selama masa anak-anak bisa membawa dampak sebaliknya ketika anak dewasa, seperti peningkatan risiko kecanduan, masalah kesehatan mental, trauma saat dewasa, serta kondisi yang mengancam kesehatan.
Hal itu berdasarkan hasil studi dari CDC-Kaiser Permanente Adverse Childhoof Experience (ACE).
Jadi, apa yang bisa dilakukan orangtua untuk menciptakan memori indah bagi anak?
Terapis spesialis perawatan trauma, Reaca Pearl, MA, LPC, RYT, mengatakan, memberikan anak memori indah di masa kecilnya sangat lah penting.
Usahakan untuk memberi memori yang indah terhadap anak, mulai dari ia lahir hingga berusia 6 tahun.
Ibarat sebuah rumah, usahakan fondasi anak solid.
Artinya, penuhilah kebutuhannya seperti makanan, tempat tinggal, banyak pelukan, cinta, perhatian orangtua, dan lainnya.
Diungkapkan Pearl, bahwa anak belajar seberapa sering kebutuhan mereka dipenuhi dan mereka mulai mempelajari apakah dunia aman.
Anak akan memiliki stabilitas, jika fondasi tersebut juga solid.
Namun, jika pengalaman masa kecilnya membawa trauma, fondasi itu akan retak.
Sehingga hal terpenting yang bisa diberikan orangtua adalah dukungan emosional.
Pearl juga mengatakan bahwa, memori-memori bahagia bak pelindung yang berada di sekitar hal-hal traumatis yang dialami anak dan semakin banyak pelindung dibutuhkan jika ada hal buruk terjadi.
Nah, sebagai orangtua, tidak perlu berbuat banyak untuk membuat perasaan aman tersebut.
Anak-anak belajar melalui bermain, senyum, dan hubungan kehadiran.
Mereka akan tahu ketika orangtuanya hadir dan tidak.
Tapi, bukan berarti orangtua tidak boleh punya waktu libur.
Orangtua juga bukan lah manusia sempurna.
"Ini adalah bagaimana orangtua selalu berusaha hadir ketika bisa," ujarnya.
Menurut Pearl, karena manusia merupakan makhluk sosial, aksi sentuhan seperti bergandengan tangan dan pelukan adalah hal penting.
"Terkadang kita sebagai orang dewasa bisa menghadapi berbagai masalah karena sentuhan," katanya.
Pearl juga mencatat bahwa anak-anak mengingat kata-kata yang disampaikan orangtuanya.
Jadi, orangtua harus berhenti mengatakan "kamu anak nakal" dan menggantinya dengan "kamu anak pintar tapi melakukan perilaku yang tidak bisa diterima".
Sementara itu Nebraska, Jenn Walker, MA, konselor sekolah menengah di Omaha, mengatakan bahwa anak remaja yang biasa bekerja dengannya seringkali bicara tentang memori-memori tentang hubungannya bersama keluarga.
Seperti dengan kakek, nenek, tante, om, dan lainnya.
"Aku mendengar banyak cerita tentang kumpul keluarga, reuni, masak bersama. Waktu yang dihabiskan bersama keluarga selalu berharga," katanya.
Menurut Walker, setiap anak juga membutuhkan sosok orang dewasa yang dekat dan terpercaya yang bukan orangtuanya.
Sehingga mereka bisa belajar bagaimana membangun hubungan dekat dan sehat di luar lingkungan keluarga utama yang bisa bermanfaat bagi kehidupan mereka kelak.
Menurut Pearl, orang dewasa pada umumnya mengingat momentum-momentum di masa kecilnya.
Jadi intinya, hubungan positif anak dengan orang dewasa adalah kunci memberi memori anak-anak yang positif dan indah.
Seperti apakah ibunya melihat ketika dia melakukan sesuatu, atau apakah ayahnya membuatnya merasa dicintai, apakah dia ingat suara neneknya saat menyanyi, dan lainnya.
Pearl mengatakan, hal-hal kecil, pengalaman dan momentum tersebut terus berada dalam ingatan kita dan membentuk kita sebagai orang dewasa.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Menciptakan Memori Bahagia Pada Anak", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2019/07/05/091127020/cara-menciptakan-memori-bahagia-pada-anak?page=all.
