3. Coba menghitung
Selain memberikan penegasan pada anak, menghitung satu sampai sekian bisa membantu orangtua menahan emosi.
Misalnya, “Rapikan mainanmu sekarang. Ibu hitung sampai sepuluh.
Kalau sampai sepuluh belum rapi, kamu tidak boleh pakai mainan ini lagi.
Satu… Dua…”.
Nah, jika si kecil masih belum mematuhi perintah, coba untuk memberi peringatan lagi dengan sikap yang tegas tanpa meneriaki atau membentak anak.4.
4. Hindari memukul
Memukul akan mengajarkan anak-anak bahwa menyakiti orang lain itu diperbolehkan, dan ini dapat menyebabkan mereka percaya bahwa cara memecahkan masalah adalah dengan menggunakan kekerasan.
Oleh karena itu, untuk mendisiplinkan anak, jangan memukul atau menyakiti anak secara fisik. Memukul anak tidak akan membuat kita merasa lebih baik.
Bukannya lega, kita justru akan dihantui rasa bersalah dan emosi negatif lainnya.
Apalagi kekerasan bisa membuat anak kehilangan kepercayaan pada orangtua sehingga ia justru akan bertingkah lebih nakal.
5. Kendalikan cara bicara
Para periset menunjukkan, bahwa dengan semakin tenang kita berbicara, semakin mudah juga kita menenangkan perasaan dan menahan emosi.
Sebaliknya, jika kita menggunakan kata makian atau bentakan pada anak, semakin naik juga amarah dalam diri.
Coba kendalikan cara bicara sehangat mungkin.
Semakin sering dilatih, kita bisa menguasai diri dan membuat anak mengerti bahwa perilakunya salah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Teknik Mengendalikan Emosi Saat Mendisiplinkan Anak", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2018/02/03/085415020/5-teknik-mengendalikan-emosi-saat-mendisiplinkan-anak?page=all.