Nah, protein ini hanya keluar dari sel otak setelah tidur panjang pasca-infeksi.
Jadi, rasa lemas dan keinginan untuk tidur itu adalah respons otak agar bisa mengeluarkan nemuri.
Hirofumi Toda, penulis pertama penelitian ini mengatakan, protein nemuri adalah pendorong asli yang menjaga kita untuk tetap dalam kondisi tidur nyenyak ketika sedang sakit.
Hasil temuan ini didapatkan peneliti setelah mengamati 12.000 baris lalat buah.
Mereka mengamati bagaimana kualitas tidur dan kelangusngan hidup lalat buah yang terinfeksi dipengaruhi oleh gen nemuri.
Lalat tanpa gen kurang dapat tidur nyanyak. Mereka juga lebih mudah mati karena infeksi dibanding lalat dengan gen nemuri.
Dalam catatan para penelliti, bahwa lalat dengan gen nemuri memiliki tingkat kemampuan bertahan hidup paling tinggi.
Para peneliti kini menyiapkan penelitian lebih lanjut terkait gen nemuri.
Sebab Lalat-lalat dengan nemuri juga tidur paling nyenyak.
Toda mengatakan, pada fase selanjutnya dari pekerjaannya, mereka berencana untuk menyelidiki mekanisme yang digunakan nemuri untuk tidur.
Jadi, saat para peneliti akan memulai kembali pekerjaannya, pastikan Anda mendapatkan cukup tidur ketika sakit.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Perlu Didebat Lagi, Ini Alasan Anda Harus Banyak Tidur Saat Sakit", Klik untuk baca: https://sains.kompas.com/read/2019/02/02/172015123/tak-perlu-didebat-lagi-ini-alasan-anda-harus-banyak-tidur-saat-sakit?page=2.