Kebiasaan itu lama kelamaan bisa membuat seseorang merasa tidak percaya diri ketika menampilkan wajahnya di media sosial tanpa filter dan akan membuat rasa insecure semakin parah.
"I mean, it's supposed to be fun, but not until someone is insecure and don't feel beautiful without using that filter (filter memang seharusnya sesuatu yang menyenangkan, tapi menjadi tidak menyenangkan jika seseorang jadi merasa tidak aman dan tidak merasa cantik tanpa menggunakan filter)."
"Di situlah kita tahu itu ( media sosial) sudah toxic," ucapnya.
Kondisi ini membuat Ariel selalu berupaya mengkampanyekan self love dan self acceptance melalui akun medsosnya agar lebih banyak orang bisa menerima dirinya dan tidak lagi membandingkan diri dengan orang lain.
Dikatakan pemeran film "Oh Baby" itu,kita bisa berdamai dengan seluruh kekurangan yang kita miliki dan menghargai kelebihannya.
Jadi tidak lagi insecure kalau lihat rumput orang lebih hijau.
Adapun pada Oktober 2019 lalu Ariel pernah mengungkapkan bahwa dirinya tengah fokus memperbaiki kesehatan mentalnya.
Ia mengaku memiliki gangguan kepribadian ambang atau Borderline Personality Disorder (BPD).
Sementara itu, dilansir Hello Sehat, BPD sendiri merupakan gangguan kesehatan mental yang memengaruhi cara berpikir dan perasaan seseorang.
Nah, sebagia besar pengidapnya hampir selalu merasa khawatir, rendah diri dan takut, bahkan tanpa penyebab yang jelas.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pesan Ariel Tatum Agar Kita Tak "Insecure" Saat Bermedsos", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/08/201018720/pesan-ariel-tatum-agar-kita-tak-insecure-saat-bermedsos?page=2.