Didiet sendiri pernah mengalami pengalaman pribadi.
Ia bercerita saat itu dirinya membuatkan pakaian untuk seorang figur publik yang punya penggemar dan juga pembenci (haters).
Meski tidak diserang secara langsung, tapi kolom komentar di medsosnya ikut dibanjiri komentar.
"Mereka bertarung di kolom (komentar) aku. Aku saja yang bukan objek di sana merasa sakit hati, bagaimana yang bersangkutan." Hal itu diungkapkan Didiet dalam sesi "Social Media Distancing from Toxic Content" di acara ALIVE 2020, Sabtu (7/11/2020).
Tinggalkan medsos hingga meditasi
Salah satu yang dianggap sebagai jalan keluar adalah dengan menjauhkan diri dari konten yang dianggap toksik.
Bagi Didiet, ada beberapa cara yang dilakukannnya untuk menghadapi konten toksik.
Mulai dari memilah siapa saja yang diikutinya di medsos, merenungi mengapa sebuah konten begitu memengaruhi perasaannya, hingga meninggalkan medsos tersebut untuk sementara waktu.
"Kalau sudah terlalu toksik dan berasa kok diriku jadi depressed, biasanya aku akan log out dari media sosial dan menikmati hidup selayaknya manusia dengan kegiatan offline," tuturnya.
Nah, hal sama juga dilakukan oleh Aktris dan Penyanyi Ariel Tatum.
"Teman-teman yang belum cobain meditasi dan merasa kayak enggak bisa duduk diam saja, cobain deh. Itu sangat membantu kita memperbaiki stres, kalau sedang jenuh dengan kehidupan," ucapnya pada kesempatan yang sama.
Namun, di samping meninggalkan medsos untuk sementara waktu, meditasi juga dijadikannya cara untuk menghadapi konten-konten toksik dan perundungan siber (cyberbullying).
Meditasi memang bisa menjadi salah satu cara untuk membuat diri kita lebih positif dalam menghadapi lingkungan, termasuk paparan konten medsos.
Dijelaskan oleh In-House Practitioner The Golden Space, Yodhananta Soewandi, melalui meditasi kita bisa mulai mengubah dan menemukan pemicu perasaan negatif yang muncul ketika kita mengakses konten-konten tertentu.
Yodhananta mengungkapkan tentang surviving mechanism.
“ Kita semua ingin melindungi diri kita, maka lebih jeli mengidentifikasi hal-hal negatif ketimbang positif. Itu adalah proses pemikiran kita, namanya negative bias."
"Tapi bias ini bisa kita program ulang supaya lebih positif. Dan salah satunya bisa melalui meditasi," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul " Kiat Menghindari Konten Toksik di Medsos, "Log Out" hingga Meditasi", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/09/140000120/kiat-menghindari-konten-toksik-di-medsos-log-out-hingga-meditasi?page=2.