SonoraBangka.ID - JKT48 terancam bubar karena dampak pandemi covid-1. Manajemn membuat langkah besar dengan melakukan pengurangan member dan staff.
Hal tersebut dilakukan untuk menghindari agar idol group yang sudah berjalan selama 9 tahun itu tidak bubar.
Saat ini member JKT48 termasuk dengan tim trainee berjumlah 70 orang, sementara staff JKT48 berjumlah 50 orang.
"Setelah berdiskusi terus menerus, ada satu cara agar JKT48 terus bertahan, cara itu adalah pengurangan jumlah member dan staff JKT48, agar group ini tidak bubar," ucap Melody Nurramdhani Laksani dalam channel YouTube JKT48, dikutip Rabu (11/11/2020).
"Kami berencana melakukan perubahan dalam skala besar, atau restrukturisasi dalam group ini. Dan ini adalah keputusan yang sangat berat," ungkapnya.
Melody membeberkan bahwa saat ini JKT48 akan memulai semuanya seperti dari awal lagi karena secara bisnis idol group tersebut mengalami banyak kerugian.
"Tapi kami tak punya pilihan lain selain membangun semuanya dari awal, mengenai member dan rencana selanjutnya akan kami sampaikan lebih lanjut," terangnya.
Melody menjelaskan keputusan menejemen untuk tidak membubarkan JKT48 karena idol group tersebut memiliki tujuan yang jelas, yakni memberikan energi positif untuk para fans.
Meskipun dalam kondisi yang sulit sekalipun, JKT48 ingin tetap memberikan energi positif yang sangat dibutuhkan di masa pandemi Covid-19 ini.
"Di tengah tekanan tersebut, kami terus menerus berpikir tentang arti dari keberadaan group ini. Pada akhirnya kami sampai pada kesimpulan bahwa kami ada untuk memberikan energi dan semangat untuk orang-orang di Indonesia," tutur Melody.