SonoraBangka.id - Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
Selain menanamkan pikiran positif, menjaga pola makan dan rutin aktivitas fisik juga bisa menimbulkan perasaan tenang.
Saat ini banyak orang yang merasa cemas, apalagi pandemi yang tak kunjung berakhir.
Hal ini dapat berujung pada kepanikan karena merasa tidak berdaya menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian.
Tak sedikit orang yang khawatir dengan perubahan kehidupan saat pandemi memikirkan segala sesuatu secara berlebihan alias over thinking.
Overthinking dapat membuang-buang waktu dan energi hingga akhirnya hanya akan menimbulkan kecemasan di dalam diri.
Menurut pendiri Sekolah Otak Indonesia, Dr.dr Taufiq Pasiak, M.Kes, apabila kita panik maka hormon stres akan meningkat yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan.
Dalam webinar yang diadakan Jurnalis Peduli Kesehatan Masyarakat (12/11/2020), Taufik mengatakan bahwa kepanikan biasanya termanifestasi dalam kehidupan sehari-hari, seperti saling curiga.
Begitu pula seperti saat sebelum Covid-19. Pada awal pandemi, orang bingung karena tidak tahu petunjuk, tidak tahu jalan keluar.
Pada awal - awal pandemi, kebanyakan orang akan mengalami shock dan denial, tapi lama-kelamaan akan menyesuaikan diri.
“Kalau hari ini orang tenang-tenang saja bukan karena kasusnya menurun, tapi kita beradaptasi dengan situasi sehingga ketakutan itu reda," katanya.
Taufiq menambahkan, yang terpenting bukanlah seberapa besar stresor (penyebab stres), tapi bagaimana respon kita dalam menghadapinya.
Kemampuan otak memproses
Kemampuan memproses otak manusia ternyata memiliki batasan yang disebut dengan brain bandwidth.
Sebagai perumpanan adalah gelas yang diisi dengan air, batu, dan pasir.
Jika satu komponen diperbanyak, maka komponen lain akan mengecil.
Diungkapkan Taufiq, jika kita terlalu banyak berpikir positif, maka yang negatif akan mengecil karena ruangnya habis.
Sebaliknya, kalau kita terlalu over thinking, berpikir negatif untuk segala hal, maka yang positif akan hilang.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menopang kesehatan mental, untuk meningkatkan ketahanan diri dan mengurangi kecemasan.
Mulai dengan meningkatkan ikatan sosial dengan orang terdekat, berhubungan kembali dengan alam, mengonsumsi nutrisi yang baik, menjadikan rumah sebagai sumber kebahagiaan, memiliki kontrol diri, memiliki iman, serta berinovasi.
Taufiq juga mengatakan, bahwa pandemi ini adalah kesempatan kita untuk berinteraksi secara bermutu.
Misalnya dengan makan bersama keluarga, beribadah, atau nonton bersama, karena inilah momen kita untuk mendekatkan diri dengan keluarga.
Sebab, dengan kebersamaan inilah, merupakan salah satu kontribusi luar biasa bagi kesehatan mental.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengatasi Kebiasaan “Over Thinking” Selama Pandemi", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/14/205841520/mengatasi-kebiasaan-over-thinking-selama-pandemi.