Namun secara statistik, ternyata, pria cenderung tidak terlalu terpengaruh oleh putus cinta.
Partisipan pria dalam studi memang mengakui kesedihan dan putus asa dengan kandasnya hubungan mereka.
Namun mereka jarang bersedih di saat hubungan berakhir, dan lebih cepat menjalin hubungan baru.
Di sisi lain, wanita butuh waktu lebih lama untuk move on dan cenderung melakukan introspeksi diri dengan bantuan orang-orang yang mendukungnya.
"Peserta wanita melaporkan mereka berkomunikasi dengan teman, keluarga, dan pemuka agama," kata Morris.
"Banyak orang akan berkata, 'hal itu sudah lama terjadi' dan, 'inilah yang saya pelajari dari hubungan tersebut'."
Bedanya, menurut Morris, pria lebih banyak mengekspresikan penyesalan.
"Tak ada satu orang pria pun yang mengatakan jika mereka sudah melupakannya, atau menjadi lebih baik," ucap dia berdasarkan hasil penelitian itu.
Pria lebih sering membayangkan kehidupan yang akan mereka jalani jika hubungan mereka tidak berakhir.
Lalu, mengungkapkan rasa sesal akibat kehilangan hubungan terbaik dalam hidup mereka.
Jadi, sebaiknya kita mencari tahu apakah kita sudah benar-benar move on atau belum, jika kita menyesal dengan hubungan yang kandas di masa lalu.
Nah, apabila kita masih belum bisa menerima kenyataan, artinya kita memerlukan proses pemulihan yang panjang, meski hubungan itu sudah lama berakhir.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ternyata Pria Lebih "Baper" saat Asmara Kandas, Apa Buktinya?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/09/29/063000520/ternyata-pria-lebih-baper-saat-asmara-kandas-apa-buktinya-?page=2.