Ilustrasi bunuh diri
Ilustrasi bunuh diri ( Pixabay )

IRT Bunuh Diri di Muntok, Anaknya Menangis Histeris Ibunya Tergantung

1 Desember 2020 08:45 WIB

SONORABANGKA.ID - Warga di salah satu desa yang ada di Kecamatan Muntok, Bangka Barat digegerkan dengan aksi seorang ibu rumah tangga (IRT) berusia 28 tahun yang nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di dalam rumahnya, Senin (30/11/2020).

Insiden bunuh diri tersebut awalnya diketahui oleh anaknya sendiri, bocah laki-laki (7) yang  histeris ketika melihat ada seseorang tergantung di dapur rumahnya, yang ternyata adalah ibunya.

Tetangga korban, Guntur menuturkan, dirinya sempat kaget karena mendengar insiden ini pada Senin (30/11/2020) sekitar Pukul 16.00 WIB.

"Kejadiannya ashar (petang -red). Anaknya (anak korban -red) sebelum ashar nangis di dapur rumah.  Mulanya kami belum tahu kondisi di dalam rumah," kata Guntur di kediamannya, Senin (30/11/2020) malam.

"Kemudian anak saya yang SMP pulang bejalan dan bertanya (pada anak korban -red) kenapa kamu? Anak itu kemudian bilang "Mak ku sudah meninggal bunuh diri. Dari situ saya, istri, dan anak ku yang besar lari ke rumah korban lihat sudah begantung. Tidak berani lagi nyentuhnya sudah bebiru (kulit korban berwarna biru -red)," lanjut Guntur.

Warga setempat pun geger dan langsung ramai mengunjungi lokasi kejadian.

Sebelum mengakhiri hidup, ibu rumah tangga ini sempat Curhat di toko milik keponakannya, Senin (30/11/2020).

Selain mencurahkan isi hati (Curhat), wanita berusia 28 tahun itu juga sempat membuat status bernarasi pendek tentang kegalauan dirinya.

Pesan terakhir itu ia pasang di lama status WhatsApp (WA) telepon seluler miliknya.

Berikut penggalan status yang ditulis korban sebelum mengakhiri hidup melalui cara gantung diri meninggalkan dua orang anak.

 

"Anda tidak tahu sebenarnya kebidupan saya, apa yang anda rasakan tidak anda ketahui," demikian pesan status korban.

Tak lama setelah memasang status galau ini, korban ditemukan tak bernyawa. IRT ini  pun pergi selamanya, meninggalkan dua orang anak yang sedang tertidur.

"Kira-kira 16 menit pulang dari toko kami, korban buat status galau sama emoji bendera merah. Ya status gitu gitu lah pokoknya. Pas beduk ashar, acu nelpon nangis, bilang su,  Y**** bunuh diri, langsung tutup toko. Di sini lah ramai," kata Evi keponakan korban, Kamis (30/11/2020) malam.

Tak hanya membuat status galau di WhatsApp (WA), namun sebelum mengakhiri hidup, ibu rumah tangga ini juga sempat Curhat ke keponakannya Evi, jika dirinya sedang terlilit hutang.

Hal tersebut disampaikan korban saat ia masih hidup ketika ia menyambangi toko milik Evi, keponakannya sendiri, Senin (30/11/2020).

Persoalan hutang piutang juga disampaikan korban melalui pesan WA ke Evi.

Menurut Evi, nominal hutang piutang yang disampaikan korban padanya sekitar Rp30 juta dan masih bisa diselesaikan pihak keluarga.

Karena terbelit hutang tersebut, korban berencana menjual rumahnnya kepada Evi.

"Tadi dia (korban -red) tiba tiba ke toko, dia WA, dia bilang ke saya Ak  (pangilan untuk perempuan di Muntok -red) beli lah rumah ku tu, saya ini banyak utang, Ys (suami korban -red) tidak mau tau.  Hutang itu tidak banyak sekitar 30 jutaan. Kalau cuma 30 kan masih bisa kita selesaikan," ujar Evi, Senin (30/11/2020) malam.

"Mungkin kalau suami saya yang menyampaikan ke suami dia (korban -red) kan, tidak sampai ribut. Terus saya bilang  nanti kalau pulang kata suami  saya baru kita selesaikan," tambah Evi.

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Kasus "Mak Ku Bunuh Diri" Begini Pesan Terakhir Korban

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm