Pada 9 April 1987, enam minggu sebelum Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan membuat pidato mengenai penyakit tersebut, Middlesex Hospital di London mengundang Diana untuk membuka Broderip, bangsal khusus pertama mereka yang untuk AIDS dan penyakit terkait HIV.
Menurut majalah Time, Diana kerap khawatir ketika membuat penampilan publik di sebuah situasi di mana kebanyakan orang tidak mendukung situasi tersebut.
Namun, dia tetap memutuskan hadir, ikut berfoto bahkan menjabat tangan 10 pasien tanpa sarung tangan.
John O'Reilly, perawat di bangsal AIDS Middlesex Hospital mengatakan kepada BBC pada 2017 bahwa saat itu stigma tersebut begitu parah, sehingga dia bahkan tidak memberi tahu orang-orang tentang bangsal mana yang ditanganinya.
Akibat stigma tersebut, pasien pun ragu-ragu untuk ikut difoto.
Hanya Ivan Coven (32) yang saat itu setuju untuk difoto, namun fotonya diambil dari belakang.
"Itulah Diana, Princess of Wales, dia datang tanpa sarung tangan dan menjabat tangan kami dan pasien kami." "Itu sangat mengharukan," kenang O'Reilly.
Sejak saat itu, Diana terus berkontribusi terhadap peningkatan kesadaran akan AIDS selama 1990-an.
Pada akhir 1980-an dan 1990-an, Diana mendukung berbagai badan amal AIDS secara internasional, melalui penampilan dan kunjungannya ke fasilitas terkait di seluruh dunia.
Itu termasuk kunjungan ke unit AIDS Harlem Hospital pada 1989 selama tiga hari.
Dalam pidatonya di Konferensi Anak-anak dan AIDS pada 1991, Diana mendorong orang-orang untuk berjabat tangan dan berpelukan dengan mereka yang terkena HIV, menyampaikan bahwa itu bukanlah hal yang menularkan.
Dia juga membahas fakta bahwa bagi banyak populasi yang terkena dampak, AIDS adalah pukulan terakhir dalam beban berat diskriminasi dan kemalangan.
Diana mengunjungi pasien rumah sakit AIDS di Toronto, Kanada, dan di Rio de Janiero, Brasil di tahun yang sama.