Yakinkan sang anak, apa yang terjadi murni kesalahan sang pelaku bully bukan kesalahan si anak.
Lalu, pujilah anak karena telah melakukan hal yang tepat dengan membicarkaan pengalaman pahit itu pada orangtua.
Ingatkan buah hati, dia tak sendirian dan banyak orang mengalami hal yang sama dengannya.
Yakinkan, sebagai orangtua, kita akan membantunya untuk menemukan jalan keluar.
Lalu, biarkan seseorang di sekolah -entah itu kepala sekolah, atau guru, tahu situasi yang sebenarnya.
Sebelum melaporkannya, beri tahu sang anak agar kita bisa menyusun rencana yang membuat dia merasa nyaman.
Sebaiknya orangtua mendorong buah hati agar tidak menanggapi apa yang terjadi, sebab hal itu hanya membuat dendam dan memperburuk situasi.
Tetapi simpan pesan, gambar, dan teks yang berisi bullying tersebut.
Materi itu dapat digunakan sebagai bukti untuk melapor ke pihak yang berwenang, saat situasi tak terkendali.
Dr Hirsch, juga menawarkan cara berikut untuk mengatasi bullying yang terjadi pada buah hati kita:
1. Blokade pelaku intimidasi
Sebagian besar perangkat memiliki pengaturan yang memungkinkan untuk memblokade email, Instagram, atau pun kontak seseorang.