“Hampir sama dengan casting, proses pembuatan pelek ini juga dicetak. Namun setelah peleknya jadi, pelek flow forming dipanaskan lagi dengan suhu yang sudah ditentukan (melelehkan sebagian material pelek). Hasilnya kepadatan materialnya pun lebih baik dibanding pelek casting,” tutur Aldhy.
Keuntungan pelek jenis ini lebih kuat, ringan dan bulat yang membuat balancing roda jadi sempurna. Pelek flow forming sangat diminati oleh banyak brand pelek di Indonesia, karena kualitasnya mendekai pelek forged tapi harganya jauh lebih murah.
3. Pelek Forged
Pelek forged dibuat dengan teknologi paling rumit, pembuatannya tidak dengan casting atau melelehkan material pelek yang kemudian di cetak.
“Pelek forged ini merupakan kasta pelek yang paling tinggi, karena menggunakan material dengan bahan dasar alumunium. Sehingga kuat dan ringan,” ucap Aldhy.
Cara pembuatannya yaitu alumunium padat tersebut dimasukkan ke dalam mesin dan dipanaskan kemudian dibentuk menjadi pelek. Dalam prosesnya pelek juga ditekan (pres) sehingga menghasilkan pelek yang solid dan keras.
“Forged itu bisa 30 sampai 40 persen lebih ringan dan jauh lebih kuat dari flow from, itu alasannya kenapa pelek ini paling mahal,” kata Aldhy.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Tipe dan Perbedaan Pelek Mobil", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/07/164100215/kenali-tipe-dan-perbedaan-pelek-mobil?page=all#page2.