SONORABANGKA.ID - Masing-masing ban yang diproduksi punya ukuran berbeda-beda. Misal, secara umum untuk bagian depan dibuat lebih kecil ketimbang ban belakang.
Pengaturan seperti itu tidak sembarangan, karena sudah sesuai dengan fungsi. Ban bagian belakang dibuat lebih besar karena bobot paling berat ada di buritan, ketimbang dari depan.
Lalu, bagaimana bila posisi tertukar, ban depan lebih besar dari ban belakang?
Menurut Zulpata Zainal dari On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk , hal tersebut tidak direkomendasikan. Karena ada beberapa risiko yang mengintai pengemudi motor.
“Perlu digarisbawahi, pemakaian ban motor jelas berbeda dengan ban mobil. Kalau ban mobil bisa di bolak balik, kalau motor tidak bisa,” ujar Zulpata saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/12/2020).
Salah satu efek yang bisa dirasakan langsung oleh pengemudi adalah efek understeer, karena ban belakang biasanya lebih lebar.
“Selain itu, handling akan menjadi lebih berat, respon jadi liar, serta stabilitas juga berkurang. Hal ini lantara ban bagian depan itu diperuntukkan untuk mengarahkan laju motor, sementara bagian belakang untuk mengatur stabilitas motor,” kata Zulpata.
Lebih bahaya lagi bila pengemudi tetap menggunakannya saat melewati genangan air, risiko terjadi aquaplaning sangat besar karena daya cengkram ban menjadi tidak maksimal.
Maka dari itu Zulpata menyarankan pemilik kendaraan agar tetap memasang ban sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Karena, sisi keamanannya dan lain dan sebagainya sudah dipertimbangkan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bisakah Ban Belakang Motor Dipasang di Bagian Depan?", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/10/194100915/bisakah-ban-belakang-motor-dipasang-di-bagian-depan-.