Bagikan :
SonoraBangka.id - Elizabeth Holmes, seorang pakar mode kerajaan Inggris, menilai bahwa Meghan Markle dan Putri Diana memiliki kesamaan dalam hal berbusana.
Mereka berdua sama-sama dianggap menggunakan busana untuk menyuarakan selera berpakaiannya secara pribadi.
Tak jarang pula pilihan itu justru melanggar norma kerajaan.
Putri Diana dan Meghan mampu mempertahankan individualismenya tapi tetap mewakili keluarga kerajaan, demikian dikatakan Holmes.
"Saya melihat ada kesamaan antara Ratu Elizabeth dan Kate Middleton. Begitu juga dengan Putri Diana dengan Meghan," kata Holmes kepada Insider.
Dirinya menambahkan, Putri Diana dan Meghan lebih banyak memakai busana yang sedang tren, dengan gaya lebih kontemporer dan modern.
Dalam bukunya yang bertajuk HRH: So Many Thoughts on Royal Style', Holmes mengatakan Putri Diana akan mengenakan busana sesuai dengan perasaannya.
Princess of Wales akan menyesuaikan gayanya bukan semata karena kegiatan atau orang yang hendak ditemui.
Seperti di tahun 1983, saat menghadiri pertandingan polo bersama Pangeran Charles.
Dirinya mengenakan sweater merah dari Warm & Wonderful. Sweater itu memiliki motif seekor domba hitam di antara domba putih.
Ibunda Pangeran William dan Pangeran Harry tersebut dianggap memanfaatkan sweater itu untuk mengungkapkan perasaannya ke publik.
Berdasarkan wawancara dengan BBC pada 1995, Princess Diana itu selalu memandang dirinya sebagai orang luar keluarga kerajaan.
Di sisi lain, saat Meghan bergabung menjadi anggota keluarga kerajaan, Holmes mengatakan dia mengikuti jejak Putri Diana.
Menurut Holmes, Meghan selalu mempertimbangkan pilihan busananya.
Apalagi sejak menjadi artis, dia memiliki pengalaman bekerja dengan perancang busana.
"Meghan tahu cara bercerita melalui pakaian. Dia sangat fasih dalam fashion karena berprofesi sebagai influencer juga," kata Holmes.
Dia menambahkan, Duchess of Sussex memiliki pendekatan yang sangat canggih dan modern terhadap fashion.
Meghan sangat paham jika keluarga kerajaan memiliki ekspektasi tertentu termasuk soal penampilan.
Namun begitu, Holmes mengatakan bahwa Meghan mempertahankan rasa individualismenya dengan getaran California Selatan yang cenderung santai.
Contohnya di Endeavour Awards 2018. Meghan mengenakan setelan berwarna hitam dari Alexander McQueen.
Cara berpakaiannya ini mirip dengan Putri Diana yang juga senang mengenakan celana.
Tak heran Meghan menjadi sorotan banyak orang. Sebab setelah Putri Diana, tidak ada lagi yang mengenakan celana mewakili kerajaan selain Meghan.
"Ini mengirimkan pesan yang sangat kuat bahwa Meghan muncul untuk bekerja," ucap Holmes.
Selain itu, Putri Diana juga mengenakan lebih banyak blazer dan gaun yang melanggar norma kerajaan, saat rumah tangganya mulai bermasalah.
Salah satu momen paling ikonik adalah ketika Putri Diana mengenakan gaun off-the-shoulder pada 1994.
Gaun ini kemudian dikenal sebagai 'gaun balas dendam'.
Menurut HRH, Putri Diana seharusnya mengenakan gaun lain ke acara Vanity Fair di Galeri Serpentine.
Tetapi dia memutuskan untuk mengganti gaunnya karena label gaun membuat pernyataan pers.
Pada hari yang sama Putri Diana juga mengenakan gaun hitam.
Saat itu Pangeran Charles secara jujur mengakui perselingkuhannya dengan Camilla Parker-Bowles.
Sejak saat itu, pakaian Christina Stambolian yang dikenakan Putri Diana dikenal sebagai gaun balas dendam.
Tak jauh berbeda, Meghan juga memakai gaun berjubah dari Emilia Wickstead pada saat menghadiri pertemuan terakhirnya sebagai anggota senior keluarga kerajaan.
Vanity Fair menggambarkan pilihan pakaian Meghan selama tur perpisahan ingin mengirimkan pesan secara halus.
Misalnya, Pangeran Harry memakai setelan yang serasi dengan pakaian Meghan.
Entah itu hanya sebatas dasi atau lapisan jaketnya. Holmes menilai busana Meghan adalah yang terbaik.
Dia dan Pangeran Harry menunjukkan persatuan selama hari-hari terakhirnya bekerja sebagai anggota senior kerajaan.
Ibunda Archie itu selalu terlihat menonjol di setiap kerumunan warna gaun yang disesuaikan.
Meghan kerap memakai gaun dengan nuansa biru, merah, dan hijau yang dirancang oleh desainer Inggris. Ini menunjukkan ketenangan dan kepercayaan diri.
Walau pakaiannya lebih santai dan kasual, Meghan juga tetap tampil bergaya dalam busananya. Apalagi sejak mundur dari tugas kerajaan.
Seperti kemeja denim kasual dari Anthropologie dan celana panjang bergaris yang dikenakan selama wawancara dengan Gloria Steinem.
"Saya berharap akan melihat lebih banyak kebebasan. Meski hanya sekilas saya bersemangat untuk melihat apa yang akan datang," pungkas Holmes.
Holmes juga mengatakan, besar kemungkinan Meghan akan terus memakai busana yang sesuai dengan tren mode.
Mengingat dia sangat memikirkan pakaian, sama seperti ketika tinggal di Inggris.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gaya Busana Meghan Markle Mirip Putri Diana, Seperti Apa?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/04/224745720/gaya-busana-meghan-markle-mirip-putri-diana-seperti-apa?page=3.
