Tidak perlu riset formal dengan teknik sulit, kok.
Kita bisa menjadikan orang-orang di sekitar kita sebagai bahan riset.
Mulai dari teman sekolah, teman kerja, saudara, atau yang paling mudah, keluarga inti kita sendiri.
“Riset bisa dilakukan di mana pun. Media sosial atau ke tetangga dan keluarga. Jangan no research. Nanti enggak laku jualannya. Riset ini dilakukan supaya kita tahu pasar kita butuh apa. Jangan hanya mikirin untung saja, tapi bagaimana kita bisa bantu orang menemukan solusi masalahnya,” jelas Indari.
Misalnya menggunakan fitur polling di Instagram untuk mengetahui varian rasa apa atau warna kemasan mana yang lebih disukai konsumen.
Jangan salah, kemasan itu penting.
Seperti yang dikatakan Indari, konsumen itu bisa, lho, membeli sebuah produk karena suka dengan kemasannya.
Ya, sebagai konsumen, memang tak jarang kita membeli sebuah produk karena alasan emosional—seperti kemasan tadi.
Nah, sudah siap untuk memulai berbisnis kuliner?