Menopause atau mati haid merupakan salah satu faktor risiko infeksi saluran kencing pada wanita.
Setelah menopause, produksi hormon estrogen wanita mengalami penurunan signifikan. Kondisi ini menyebabkan perubahan kadar keasaman vagina.
Dampaknya, keseimbangan bakteri dan jamur di vagina terganggu dan meningkatkan kemungkinan infeksi.
Selain itu, sejumlah wanita dengan atrofi atau penipisan dinding vagina memiliki luka kecil di dekat uretra. Hal itu juga rentan menyebabkan infeksi saluran kencing.
Penyebab infeksi saluran kencing yang perlu diwaspadai adalah sembelit dan diare. Sembelit membuat pengosongan kandung kemih terhambat.
Kondisi tersebut memungkinkan bakteri berkembang biak dan memicu infeksi di kandung kemih.
Sedangkan diare dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kencing karena bakteri dari kotoran buang air besar yang encer mudah masuk ke dalam vagina dan uretra.
Untuk mencegah penyakit infeksi ini, pastikan wanita membersihkan dubur dari depan ke belakang agar tidak ada perpindahan bakteri.
Saat gula darah tinggi, kelebihan gula akan dibuang melalui urine atau kencing.
Kondisi ini membuat bakteri yang berkembang biak jadi lebih banyak dan risiko infeksi saluran kencing jadi meningkat.
Terlebih pada penderita diabetes. Mereka memiliki sistem daya tahan tubuh yang lemah, sehingga lebih sulit melawan penyakit saat terkena infeksi.