SonoraBangka.Id - Konstipasi atau sembelit adalah salah satu keluhan yang cukup sering dialami oleh banyak orang.
Sembelit dapat dipahami sebagai kondisi atau gejala hambatan gerak sisa makanan di saluran pencernaan, sehingga buang air besar (BAB) tidak bisa lancar atau teratur.
Dalam kondisi normal, setiap 24 jam, usus besar (kolon) akan dikosongkan secara periodik.
Ini berarti, seseorang dapat didiagnosis mengalami sembelit jika tidak dapat BAB selama dua hari atau lebih.
Gejala sembelit juga bisa berupa tinja keras atau sensasi tidak mampu mengeluarkan tinja saat BAB. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan kondisi itu terjadi.
Banyak orang mungkin telah memahami bahwa pola makan yang buruk, seperti minim konsumsi serat dan cairan, serta kurangnya aktivitas fisik adalah penyebab umum sembelit.
Tapi, bagaimana dengan stres?
Ternyata, masalah mental ini juga bisa menyebabkan sembelit.
Kenapa bisa demikian?
Melansir Medical News Today,ketika stres psikologis menyebabkan gejala fisik, itu dikenal sebagai gejala somatik.
Efek hormon stres pada tubuh dapat menyebabkan sembelit. Selain itu, ketika seseorang stres, mereka cenderung makan makanan yang tidak sehat, kurang olahraga atau tidur, atau lupa untuk tetap terhidrasi.
Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan sembelit.