Hal itu dikarenakan lajang tidak mempertimbangkan antara kebutuhan diri sendiri dengan kebutuhan pasangan Bruneau menambahkan, menjadi lajang adalah kesempatan untuk lebih nyaman dengan ketidaknyamanan hidup yang tak terhindarkan.
"Umumnya kita tidak punya pilihan selain membuka diri terhadap ketidaknyamanan emosional serta belajar bagaimana menghadapi penolakan, kekecewaan, dan ketidakpastian," ujarnya.
Berada di antara pasangan
Meskipun memiliki manfaat, menjadi lajang di tengah lingkungan pertemanan yang punya pasangan akan memberikan tantangan tersendiri.
"Ada banyak rasa aneh, malu, dan kecemasan seputar kegagalan menemukan pasangan.
Tapi jangan sampai merasa tidak diinginkan atau dicintai, ini tentu saja tidak benar," ujar Bruneau.
Satu hal yang perlu dipahami oleh seorang lajang, dirinya tidak bisa membandingkan perjalanan dua orang.
Selain itu, cobalah berada di lingkungan teman-teman yang juga melajang. Sesama lajang dapat memberikan dukungan satu sama lain.
Jadi, belajarlah untuk menjadi lajang yang bahagia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Keuntungan Jadi Jomblo, Mengapa Takut?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/22/134736720/7-keuntungan-jadi-jomblo-mengapa-takut?page=4.