BangkaSonoraID - Beberapa tahun belakangan ini Spotify sebagai perusahaan layanan pemutar musik digital kerap dikaitkan dan mendapatkan banyak kritik dari berbagi pihak terkait dengan adanya praktik tidak sehat di struktur industrinya
Spotify telah diduga menggunakan celah untuk meraup royalti dari para artis yang tidak diketahui eksistensinya, yang kemudian didesuskan sebagai artis yang berembrio dari perusahaan Spotify itu sendiri.
Berkaitan dengan dugaan tersebut, Spotify secara resmi telah membantah berita yang beredar dan dengan tegas menyertakan pernyataan jika proses kurasi yang ada di Spotify berjalan dengan semestinya.
Pihak Spotify mengklaim musik yang tersedia di Spotify adalah hasil ciptaan para penulis, musisi, dan artis berbakat yang bekerja keras untuk itu.
“Tidak benar bahwa Spotify membuat profil musisi palsu. Musik yang tersedia di Spotify diciptakan oleh para penulis, musisi, dan artis berbakat yang bekerja keras untuk itu.
"Kami membayar royalti untuk semua lagu di Spotify. Kami pun membayar para pemegang hak atas seluruh musik yang ada di Spotify berdasarkan lisensi,” – terang juru bicara dari perusahaan kepada HAI.
Menegaskan pernyataan sebelumnya, Spotify juga selalu berjalan lurus dengan visi dan misi perusahaan yang selalu membuka keran kreatifitas bagi musisi dan seniman di manapun untuk diberikan ruang apresiasi.
“Sejak diluncurkan, kami memfokuskan misi kami untuk membuka potensi kreativitas dengan memberikan kesempatan bagi jutaan seniman kreatif untuk hidup dari karyanya, serta terhubung dengan miliaran penggemar yang dapat menikmati dan memperoleh inspirasi dari karya para artis tersebut.“, pungkasnya. (*)