Misalnya, sepertiga orangtua milenial mengatakan mereka cenderung menggunakan kontrol keselamatan (parental control) yang disediakan oleh platform media sosial, dibandingkan dengan kurang dari seperempat orangtua yang lebih tua.
Generasi milenial juga lebih banyak menggunakan kontrol dalam platform untuk permainan, streaming musik atau audio maupun video.
5. Lebih mementingkan kelakuan buruk anak
Ancaman keamanan siber utama yang menyangkut orangtua boomer dan generasi x cenderung eksternal (predator, pencurian identitas, peretasan), bersama dengan ancaman paparan konten seksual.
Orangtua milenial juga khawatir tentang ancaman ini, namun kekhawatiran terbesar mereka di sekitar peran anak-anak dalam melewati aturan dan membuat perilaku yang buruk.
Sejumlah perilaku buruk seperti perundungan, melakukan pembelian tanpa persetujuan orang tua, dan perilaku umum yang tidak pantas secara online yang menambah stres sosial pada orangtua milenial.
Lebih dari 80 persen orangtua milenial khawatir tentang jenis perilaku ini pada anak-anak remaja mereka, dibandingkan dengan kurang dari setengah orang tua boomer dan generasi x.
Ini juga menunjukkan pergeseran sikap terhadap keamanan online.
Orangtua yang lebih senior memandang diri mereka lebih sebagai pelindung.
Sedangkan orangtua milenial berusaha untuk menjadi mentor yang berbicara dari pengalaman mereka sendiri untuk membimbing pengambilan keputusan online yang bertanggung jawab pada anak-anak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Orangtua Milenial Lebih Paham Menjaga Keamanan Anak Secara Online", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/27/081625920/orangtua-milenial-lebih-paham-menjaga-keamanan-anak-secara-online?page=3.