Pertanyaan penting untuk dijawab selanjutnya adalah, apakah kita masih menyukai pasangan atau tidak.
Banyak orang tidak menyukai pasangan mereka, terutama setelah mereka berselingkuh.
Mereka sakit hati, marah, dan benci. Kebencian itu sulit diatasi meski telah mengikuti beberapa kali terapi.
Bagi sebagian orang, kasih sayang masih ada meski mereka telah dikhianati.
Tanyakan pada diri kita, apakah kita masih mempunyai perasaan itu? Jika tidak, sudah waktunya meninggalkan hubungan.
Apakah kita bisa memaafkan dan melupakannya?
Jika memutuskan bertahan dari perselingkuhan yang berulang, bisakah kita memaafkan dan melupakan perbuatannya?
Sebagian orang yang dibohongi memiliki kebencian luar biasa. Dan jika pasangan selingkuh berulang kali, kebencian akan semakin membesar.
Maka, penting bagi kita untuk tidak hanya memaafkan pasangan karena berselingkuh, melainkan juga memaafkan diri sendiri atas kekurangan kita.
Bisakah kita terhubung kembali dengannya?
Kita marah dan bertanya-tanya, apakah kita bisa terhubung kembali dengannya atau tidak.
Mungkin kita merasa tidak aman karena kita tidak bisa memberi apa yang ia dapatkan dari wanita lain.
Atau, kita ragu bisa memercayai pasangan atau melihatnya dengan cara yang sama seperti dulu.
Pertimbangkan apakah kita bisa membentuk koneksi baru dengan pasangan, yang bisa jadi berbeda dari sebelumnya.
Kenyataannya, setelah perselingkuhan terjadi, hubungan asli antara kita dengan pasangan hancur berantakan.
Memang, membentuk koneksi baru sangat sulit, tapi jika kita bisa melakukannya, ada kemungkinan kita akan berhasil bertahan dari perselingkuhan berulang kali.
Jadi, semua ini penting untuk dipertimbangkan ketika kita berusaha mencari tahu apa langkah selanjutnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasangan Selingkuh Berulang Kali, Maafkan atau Tinggalkan?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/04/10/221149520/pasangan-selingkuh-berulang-kali-maafkan-atau-tinggalkan?page=all.