SonoraBangka.id - Saat kita menekuni suatu hobi, seperti melukis, memancing, mengoleksi perangko, motor, atau bersepeda, tentunya kita akan mengumpulkan perlengkapan hobi dalam jumlah banyak.
Tapi ketika kita sudah bosan dan tidak lagi menjalani hobi, perlengkapan kail pancing, helm sepeda, atau bahkan sasis sepeda mulai "nganggur" di rumah.
Nah uniknya, orang sulit membuang barang-barang itu karena mempunyai nilai historis dengan kehidupan kita di masa lalu.
Perlengkapan hobi yang sudah tidak terpakai itu akhirnya hanya menjadi "onggokan" sampah dan memakan banyak tempat di rumah.
Ada tips untuk memilah mana barang-barang hobi yang masih bisa disimpan, dan mana yang harus dibuang atau diberikan kepada orang lain.
1. Perhatikan apa yang kita rasakan
Jika kita memegang kembali tongkat golf, apakah tongkat itu membuat kita bersemangat lagi untuk latihan golf atau tidak?
Atau, ketika mengeluarkan raket bulutangkis dari sarungnya, apakah kita ingin mengulangi momen di mana kita bermandikan keringat di lapangan, atau justru memilih hal lain?
Reaksi saat memegang perlengkapan hobi lama akan memudahkan kita dalam mengetahui apakah kita benar-benar menyukai sebuah hobi atau hanya menahannya karena hobi itu pernah menjadi bagian hidup kita.
2. Mengingat kapan peralatan tersebut dipakai terakhir kali
Saat menemukan baju renang lama di lemari pakaian, cobalah mengingat kapan terakhir kali kita mengenakan baju renang itu?
Apakah kita tidak mempunyai kesempatan berenang karena situasi pandemi memaksa kita menjauhi kerumunan orang, atau kita mendapat pengalaman kurang menyenangkan saat terakhir kali berenang?
Ada kemungkinan, kita tidak lagi menyentuh perlengkapan hobi karena perlengkapan tersebut memiliki kenangan buruk.
Atau, memang kita enggan menyempatkan waktu untuk menekuni hobi itu lagi.
3. Pikirkan di mana lokasi penyimpanan perlengkapan hobi
Biasanya, perlengkapan hobi yang menjadi favorit dan sering digunakan cenderung mudah terlihat dan dijangkau.
Di sisi lain, perlengkapan yang disimpan di tempat atau ruangan yang jarang dikunjungi menandakan bahwa kamu sudah tidak lagi membutuhkannya.
Bahkan, bisa saja kamu tidak memedulikan apakah perlengkapan hobi itu akan rusak karena udara, karat, atau hilang.
4. Menekuni hobi karena fantasi
Tanyakan kepada dirimu, apakah kamu menjalani hobi karena memang menginginkannya, atau sekadar berangan-angan ingin menjadi pribadi yang lebih baik.
Misalnya, kita mempunyai impian ingin bangun pukul enam pagi dan mengikuti sesi yoga selama satu jam setiap hari.
Namun, setelah memiliki matras yoga, celana olahraga dan kaset untuk berlatih, kita hanya menjalaninya sekali.
Kita berimajinasi hendak melakukan yoga, tapi faktanya kita cenderung malas dan kurang bergerak.
Lalu, buat apa menyimpan perlengkapan yoga di rumah?
5. Alasan kita menekuni hobi
Apakah kita menikmati hobi atau sekadar senang mengetahui reaksi orang terhadap apa yang kita jalani?
Atau, mungkinkah hobi kita hanya sarana agar kita disukai kelompok orang tertentu di lingkungan pertemanan? Banyak alasan seseorang menyukai hobi.
Jika kita hanya ingin dipandang lebih baik, sekarang waktunya untuk meninggalkan hobi tersebut.
6. Jujur kepada orang lain
Bersikaplah jujur kepada orang lain jika kita tidak menyukai suatu hobi, termasuk kepada keluarga.
Apabila kita melakukannya dengan tujuan untuk "menyenangkan" anggota keluarga di rumah, segera hentikan.
Sebagai contoh, sebagian anggota keluarga senang berolahraga lari di pagi hari, sementara kamu tidak suka bangun pagi dan memilih melakukan olahraga lain di siang hari, maka ungkapkan apa yang sebenarnya kamu inginkan.
7. Tulislah daftar hobi yang disukai dan tidak disukai
Sebaiknya tulis daftar hobi yang kamu sukai dan tidak.
Nah, dari situ, kamu akan mengetahui perlengkapan hobi apa saja yang bisa disimpan, dan membuang perlengkapan yang mungkin jarang kamu gunakan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perlengkapan Hobi Lama, Simpan atau Buang?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/02/074613720/perlengkapan-hobi-lama-simpan-atau-buang?page=3.