Meski namanya tidak disebutkan secara lengkapnya, orang dimaksud diduga adalah Juliana Wijaya, dosen bahasa di Asian Language and Culture Department, UCLA.
"Juliana orang Indonesia tetapi keahliannya di berbagai bahasa," terang Shurer dikutip dari Slash Film, Minggu (31/1/2021).
Shuere lanjut mengisyaratkan adanya adegan yang terinspirasi dari tarian bali.
"Penari kami, yang orang Bali, mengirimi kami video setengah jam kemudian menunjukkan kepada kami bagaimana tepatnya melakukan hal itu sehingga animator menjadikan sebagai referensi," lanjutnya.
Selain tarian bali, film ini juga menggunakan instrumen gamelan dalam proses pembuatannya.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh sang sutradara, Carlos Lopez Estrada.
James Newton Howard, selaku komposer di film tersebut, telah meracik musik khusus yang terinspirasi dari instrumen-instrumen tradisional dari Indonesia, Laos, Thailand, dan Myanmar.
"James berhasil menggandeng begitu banyak musisi dan tentu saja akan ada banyak suara gamelan ketika Anda mendengar soundtrack-nya," kata Carlos.
Film Raya and The Last Dragon akan mengisahkan petualangan Raya, seorang pejuang tunggal dari kerajaan fantasi Kumandra.
Dia bekerja sama dengan armadillo bernama Tuk Tuk dalam upaya menemukan Naga Terakhir bernama Sisu demi menyelamatkan kampung halamannya.
Film ini disutradarai oleh Don Hall dan Carlos Lopez Estrada dengan Paul Briggs dan John Ripa sebagai co-sutradara.
Raya and the Last Dragon akan tayang di bioskop pada 5 Maret mendatang.
(*)