Zufriady mengungkapkan dengan pembelajaran daring, lebih aman dibandingkan dengan tatap muka untuk saat ini.
"Dengan masa seperti ini memang seharusnya online dirumah karena lebih aman, kita harus waspada mau tatap juga harus berhati-hati karena resikonya besar jadi lebih bagus online. Pro aktif dari sekolah inovatif harus ditingkatkan, jadi progesifitas dari gurunya lah yang harus membuat suasana belajar untuk menciptakan hal-hal yang kreatif dan inovatif," kata Zufriady.
Disamping lebih aman untuk menekan resiko terpaparnya para siswa dari Covid-19, Zufriady mengaku hingga saat ini belum ada keluhan kepada Komisi I DPRD Kota Pangkalpinang terkait pembelajaran daring.
"Untuk keluhan sampai saat ini belum ada laporan baik dari unsur PGRI dan orang tua, namun kita tetap mengamati itu kita pantau. Tapi saat ini saya sarankan jangan dulu jangan terburu-buru untuk tatap muka, nanti malah repot urusannya. Besabarlah dulu sampai menuju zona hijau dulu, harus hati-hati jangan buka sekolah dulu," jelasnya.
Sementara itu terkait psikologis siswa akibat tidak adanya interaksi di sekolah, Zufriady mengungkapkan selain peran orang tua menjadi faktor penting selain peran guru.
"Memang secara psikologi tapi ya dari pada berdampak lebih parah lagi, jadi orang tua juga harus bisa menciptakan suasana yang kreatif, inovatif dan humanis. Harus saling komunikasi interaktif dengan sekolah, guru juga jangan pasif," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Sekolah Tatap Muka, Ketua DPRD Kota Pangkalpinang Ingatkan Protokol Kesehatan Ketat