Lain halnya jika pasangan meminta “melewati” atau mengharapkan Anda untuk "melupakannya" karena sudah mengatakan menyesal.
Dampaknya bisa lebih merusak, terutama jika pasangan pernah punya sejarah selingkuh sebelumnya.
6. Keluar dari pekerjaan
Beberapa pria menegaskan sifat maskulinitas mereka dengan kemampuan menjadi pencari nafkah utama.
Walau dalam budaya kita hal itu bisa diterima, tapi juga dapat menyakiti orang lain—terutama jika ia menuntut pasangannya menekan bakat, kemampuan, atau prospek karier, hanya untuk menghormati egonya.
7. Mencoba ‘perbudakan’ di kamar tidur
Seks adalah kegiatan yang sangat intim, dan pasangan Anda harus selalu menghormati keinginan dan kebutuhan Anda di kamar tidur, termasuk tidak memaksakan atau mempermalukan Anda melakukan sesuatu yang tidak Anda minati.
Bila pasangan tidak peduli dengan keinginan Anda, berarti ia menempatkan kebutuhan seksualnya di atas kenyamanan dan rasa aman Anda.
Pemaksaan untuk melayani keinginan seksnya juga bisa dianggap pemerkosaan, meski Anda berdua terikat pernikahan.
8. Melarang membicarakan sesuatu
Entah itu topik tentang orangtuanya, mantan, atau tentang sahabatnya, setiap orang memiliki topik yang sulit mereka hindari untuk dibicarakan.
Tapi menghindarinya bisa memengaruhi hubungan Anda berdua, terutama jika pasangan menyangkal hak Anda terhadap perasaan Anda.
9. Berdamai dengan keluarga yang kasar